Tidak ada yang tahu asal muasal es bulbul. Namun jika diperhatikan es bulbul mirip dengan es cocktail buah yang terkenal di luar negeri.
Bagi saya menyantap es bulbul sama dengan menyeruput kenangan di masa kecil saya. Almarhumah ibu saya sering sekali membuat es bulbul pada saat berbuka puasa. Rasanya yang segar sangat dinantikan oleh kami sekeluarga.
Ciri khas dari es bulbul adalah bentuk buah yang bulat sebesar kelereng. Untuk membentuknya, ibu saya punya sebuah sendok cetakan tersendiri. Saya masih ingat warna sendoknya adalah kuning.
Jika saya pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga besar, es bulbul selalu jadi menu favorit. Menu yang tidak lekang jaman.
Di tengah suasana stay at home selama berpuasa, rasanya tidak salah jika saya membuat kembali es bulbul jadul dengan resep ibu saya.
Bahannya mudah didapatkan dan cara pembuatannya sangatlah mudah.
Bahan :
- Buah Pepaya
- Buah Naga
- Buah Nanas
- Nata de coco
- Air matang
- Gula putih
- Es batu
Cara pembuatannya :
- Bentuk semua buah menjadi bulat kelereng dengan menggunakan sendok cocktail (bisa dibeli di toko perabotan).
- Panaskan air dalam panci dan kemudian masukkan gula putih. Aduk sampai gula larut lalu angkat.
- Susun buah dalam wadah, tambahkan juga nata de coco. Kemudian siram dengan air gula.
- Aduk buah dan air gula. Simpan dalam kulkas agar dingin. Sajikan dengan es batu.
Nah, itulah resep es bulbul jadul ala ibu saya. Biasanya jika es bulbul tidak habis, saya masukkan dalam plastik es dan simpan dalam freezer. Jadilah es mambo bulbul yang bisa dinikmati untuk keesokan hari.
Memang betul menikmati es bulbul seperti menikmati kenangan di masa kecil. Menyegarkan hati dan pikiran. Mungkin saja sesudah makan es bulbul, suara saya akan berubah menjadi indah seperti burung bulbul. Siapa tahu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H