Lihat ke Halaman Asli

Kecemasan Berlebih atau Anxiety Disorder dalam Islam

Diperbarui: 9 Mei 2024   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kecemasan adalah kejadian psikologis yang dapat memengaruhi kesejahteraan individu. Dalam konteks islam, kecemasan berlebih dapat diinterpretasikan sebagai ujian atau cobaan yang harus dihadapi dengan sabar dan kepercayaan kepada Allah. Artikel ini akan membahas seputar kecemasan berlebih dalam pandangan psikologis dan pandangan islam dan juga Al-Qur'an.

Kecemasan dalam ilmu psikologi lebih dikenal dengan Anxiety, yakni memiliki pengertian kegelisahan, kecemasan, kehawatiran. Atau bisa kita simpulkan bahwa kecemasan adalah perasaan khawatir yang kurang jelas atau tidak mendasar. Sedangkan di Al-Qur'an ada term yang menyinggung pembahasan mengenai kecemasan. 

Secara Bahasa Khauf adalah takut, kecemasan, kebimbangan. Khauf ini berarti kondisi hati tidak tenang terkait dengan perkara di masa datang, atau terjadinya  sesuatu yang kurang baik yang muncul diluar dugaan. Kecemasan memiliki makna yang mendalam karena dipandang sebagai bagian dari ujian hidup yang harus dihadapi dengan keyakinan kepada Allah. Kecemasan yang berlebih dapat menjadi hambatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik individu.

Gangguan kecemasan tidak memandang pada usia dan siapa yang mengalaminya, tetapi hal ini dapat terjadi karena adanya trauma, terlalu takut akan masa depan yang tidak bisa diprediksi, terlalu takut akan tidak diterima oleh lingkungan dan kecemasan berlebih atau kekhawatiran berlebih akan hal yang belum terjadi. Hal ini disertai dengan gejala seperti jantung berdebar, keringat berlebih, serta perasaan tidak nyaman di perut dan dada.

Anxiety (kecemasan) sebagai sifat dasar manusia yang normal yang tidak memiliki pengetahuan apapun terhadap  masa mendatang. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam QS, Al-Ma'arij 70:19

اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ

Artinya : sesungguhnya manusia diciptakan dengan sifat keluh kesah lagi kikir.

Kecemasan merupakan sifat dasar manusia yang tidak terelakkan, setiap orang tidak luput dari ketakutan dan kecemasan selama hidupnya, karena manusia diciptakan tanpa mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya dimasa depan. Mengingat bahwa Anxiety disorder merupakan gangguan terhadap ketenangan jiwa seseorang, maka sebagai seorang muslim yang menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman, maka dalam menyelesaikan permasalahan hidup juga tidak lepas melalui firman Allah. Seperti pada surat QS. Al-Fajr 27-30

ارۡجِعِىۡۤ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرۡضِيَّةً ۚ‏ ٢٨
فَادۡخُلِىۡ فِىۡ عِبٰدِىۙ‏ ٢٩
وَادۡخُلِىۡ جَنَّتِي‏ ٣٠

Artinya : 27. Wahai jiwa yang tenang, 28. Kembalilah kepada tuhanmu dengan Ridha dan diridhai. 29. Lalu, masuklah ke dalam gologan hamba-hambaku. 30. Dan masuklah kedalam surga-Ku!

Dalam ayat ini Allah bermaksud untuk memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk memiliki jiwa yang tenang tanpa gangguan. Ayat ini juga Allah tidak mungkin tidak menyertakan jalan sebagai usaha membangun jiwa yang tenang melalui firman-Nya. Sehingga Al-Qur'an dapat menjadi Solusi yang baik bagi seorang muslim yang mengalami gangguan kecemasan tersebut dengan memahami isi kandungan ayat-ayatnya. Adapun dalam QS. Ar- Ra'du 13:28

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline