Lihat ke Halaman Asli

Rara Zarary

Menulis adalah caraku menemukan kebebasan, menemukan diri sendiri, dan bertahan hidup (sabdawaktu)

Jika Masih Ada Waktu…

Diperbarui: 31 Mei 2016   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, aku masih ingin melewati malam ini denganmu. bercerita panjang lebar tentang sebuah harapan masadepan, karena jelas kita sangat jarang memiliki waktu luang untuk bercerita berdua lebih lama selain saat liburan ramadlan dan juga kumpul keluarga saat idul fitri. Dek, pahamilah bahwa terkadang kita butuh waktu sendiri untuk merenungkan apa yang harus kita pilih lalu kita jalani dalam jangka panjang. Tidak hanya soal pendidikan, atau bagaimana kita bertahan diantara kawan-teman kita dalam sebuah prestasi yang tak jarang kita dapatkan. Ini bukan soal menang-kalah dalam perlombaan atau ranking kelas lagi, melainkan bagaimana kita tetap berdiri tegak diantara badai kehidupan yang semakin dahsyat menggoyang tubuh kita di lingkaran hidup yang lebih riil dan mungkin “pragmatis” ini.

Sejak semalam kau datang ke kotaku. Membawa sejumlah harapan baru seusai tamat SMA-mu, persis seperti aku dahulu. Ada banyak keinginan yang ditempuh, bahkan segala usaha dikerahkan, mungkin juga segala barang digadaikan. Sekali lagi, berharap apa yang kita niatkan diijabah oleh yang Maha punya segala isi bumi ini.

Aku melihatmu pergi, naik angkot untuk kembali ke seberang kota tadi. Air mataku jatuh, aku hanya berharap Tuhan dengarkan dengan sangat baik permintaanmu yang penuh harap itu. Meski kita tidak pernah tahu apa yang akhirnya akan Dia persembahkan.

Berulang kali, aku hantar sms padamu, “Pasrahlah pada Allah. Kau sudah berusaha, Allah akan menjawab yang terbaik”. Dengan yakin, aku tersenyum bahwa kau akan selalu baik-baik saja dan tetap menjalani hari-harimu dengan penuh semangat.

Jaga diri baik-baik. Sampaikanlah pada Madura, bahwa ada banyak pemuda yang memilih merantau karena ingin menjadi orang sukses untuk kembali ke Madura lagi, nanti. Termasuk kamu, aku, atau bahkan mereka. tetapi ingatlah, bahwa “merantau” tak menjanjikan kesuksesan. Melainkan hanya pada diri kita jawaban itu bisa didapatkan. Maka dimanapun akhirnya nanti kamu melanjutkan studimu, yakinlah: itulah hadiah yang diamanahkan padamu oleh Allah.

#besteffort#bestpray#goodluck




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline