Lihat ke Halaman Asli

Mekanisme Tembus Pada Isolasi: Mengungkap Rahasia di Balik Tegangan Tinggi

Diperbarui: 26 Maret 2024   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isolator Tegangan Tinggi Listrik - Pixabay 

Apakah Anda pernah membayangkan bagaimana isolasi pada peralatan listrik bekerja? Bagaimana tegangan tinggi dapat "menembus" bahan yang seharusnya tidak menghantarkan listrik? Mari kita gali lebih dalam tentang mekanisme tembus pada isolasi dan bagaimana kita dapat melindungi sistem kelistrikan dari bahaya ini.

1. Mekanisme Tembus: Ketika Isolasi "Bocor"

Mekanisme tembus terjadi ketika tegangan listrik melewati isolasi dan menciptakan jalur konduktif melalui material yang seharusnya tidak menghantarkan listrik. Ini bukan hanya masalah teoretis; dalam praktiknya, mekanisme tembus dapat menyebabkan kerusakan serius pada peralatan listrik, bahkan kebakaran atau kegagalan sistem.

a. Tembusan Permukaan (Surface Flashover)

Tembusan permukaan terjadi ketika tegangan berlebih menyebabkan ionisasi pada permukaan isolasi. Ini sering terjadi pada isolator udara atau isolator padat. Faktor lingkungan seperti kelembaban dan polusi juga memengaruhi tembusan permukaan. Contoh kasusnya adalah ketika lapisan kotoran atau kelembaban pada isolator udara menyebabkan tembusan permukaan.

b. Tembusan Celah (Gap Flashover)

Tembusan celah terjadi ketika tegangan berlebih menciptakan jalur konduktif melalui celah di antara dua permukaan isolasi. Ini dapat terjadi pada isolator udara, isolator gas, atau isolator vakum. Misalnya, pada transformator daya, celah antara gulungan kumparan dapat menjadi tempat terjadinya tembusan.

2. Perlindungan Terhadap Mekanisme Tembus

Bagaimana kita dapat melindungi isolasi dari mekanisme tembus? Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Pemilihan Material Isolasi Memilih material isolasi yang memiliki daya tahan tinggi terhadap tegangan tembus. Material seperti kaca, keramik, dan plastik khusus sering digunakan sebagai isolator.
  • Desain Geometri: Merancang isolator dengan bentuk dan dimensi yang mengurangi risiko tembusan permukaan atau celah. Desain isolator harus mempertimbangkan tegangan operasi, jarak antar-elektroda, dan lingkungan sekitar.
  • Penggunaan Alat Pelindung: Menggunakan alat pelindung seperti surge arrester untuk mengalihkan arus tembusan dan melindungi isolasi. Surge arrester akan mengalirkan arus tembusan ke tanah sehingga mengurangi tegangan di atas isolator.

3. Kesimpulan: Jaga Isolasi, Jaga Keandalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline