Lihat ke Halaman Asli

KKN UM DESA SUMBEREJO 2019

KKN UM DESA SUMBEREJO SEMESTER ANTARA 2019

Lestarikan Budaya Batik Melalui Pelatihan dan Penggalian Motif Batik Sujo, Khas Desa Sumberejo

Diperbarui: 10 Juli 2019   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan mencanting dengan teknik yang benar (Sumber: Dokumentasi Tim PDD KKN UM)

Senin, 24 Juni 2019, mahasiswa KKN UM 2019 melaksanakan kegiatan praktik membatik bersama ibu-ibu di desa Sumberejo yang sebelumnya ibu-ibu tersebut diberikan sosialisasi kewirausahaan dan pemasaran batik. Hal tersebut bertujuan agar ibu-ibu lebih memahami bagaimana proses membatik dengan terjun langsung melakukannya.

Praktik membatik dimulai dengan mencanting pada kain yang sudah diberikan gambar batik. Setelah proses mencanting selesai, ibu-ibu diajari untuk meracik takaran pewarna dan bahan-bahan lainnya yang dibutuhkan dalam proses pewarnaan kain batik. Ibu-ibu diajari sampai pada proses ngelorot, yakni proses terakhir dalam pewarnaan kain batik. Kegiatan tersebut dibina oleh Aji Prasojo, S.E dan Yusuf Rizal Hadi Purnomo, S.Pd selaku pemateri.

Pembuatan motif Sujo, Motif khas Desa Sumberejo (Sumber: Dokumentasi Tim PDD KKN UM)

Selasa, 25 Juni 2019 dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan motif batik Sujo (sumberejo). Ibu -- ibu diarahkan untuk membuat motif khas Desa Sumberejo yang idenya berasal dari jenis-jenis tanaman khas yang banyak terdapat di daerah Sumberejo. Peserta sangat antusias dalam melukis berbagai motif tanaman mulai dari daun pisang, tebu, daun singkong dan motif lainnya.  Kemudian ibu - ibu mempelajari cara memperbanyak motif dengan cara menjiplak menggunakan kertas Kalkir.

Kegiatan membatik tersebut dilaksanakan di kediaman Bu Krisna Ningsih selaku koordinator Batik Desa Sumberejo yang diikuti oleh 21 orang yang berasal dari 6 dusun di desa Sumberejo. Mulai dari dusun Krajan, Sumbersari, Tlekung, Sumberwangi, Dokosari, dan Mulyosari. Dalam sambutan beliau menegaskan bahwa "Hal terpenting dari pelatihan batik ini yang diperlukan adalah konsistensi mereka untuk membatik," ujar Bu Krisna.

Dalam pelaksaannya, terlihat bahwasannya ibu-ibu begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Untuk menambah antusias para ibu-ibu, para mahasiswa KKN memberikan hadiah bagi 3 orang yang memiliki hasil membatik paling bagus.

Setelah kegiatan membatik ini, ibu-ibu di desa Sumberejo diharapkan dapat lebih memahami bagaimana proses membatik yang benar sehingga kedepannya dapat memproduksi batik secara mandiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline