Guru atau seorang pendidik sering mengeluh tentang ketidaktahuan siswa untuk menerima pelajaran baru. Permasalahan ini ternyata telah banyak terjadi dalam kenyataan di kehidupan bersekolah.
Hal tersebut dapat diketahui pada saat guru memberikan apersepsi yang berupa pertanyaan ketika berkenaan dengan materi yang akan disampaikan, karena guru memerlukan berbagai upaya untuk memotivasi siswa agar siap dalam menerima pelajaran. Guru diharuskan untuk memberikan apersepsi pada siswa sebelum proses belajar mengajar berlangsung.
Kegiatan apersepsi pada setiap awal pembelajaran sangat besar maknanya bagi kesiapan proses belajar siswa. Apersepsi dapat membantu peserta didik untuk lebih perhatian dan lebih fokus dengan pembelajaran atau ilmu baru yang akan diberikan oleh guru.
Pemberian apersepsi adalah suatu inovasi yang perlu dipelajari oleh guru, karena hal ini menentukan bagi langkah-langkah selanjutnya dalam proses belajar mengajar.
Apersepsi tidak hanya dilakukan pada saat awal mulainya pembelajaran namun di setiap saat awal permulaan suatu kegiatan yang diberikan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Demi menumbuhkan motivasi peserta didik terhadap hal-hal yang telah dipelajari oleh guru, seorang guru atau pakar pendidik bisa menimbulkan usaha seperti tumbuhnya rasa ingin tahu yang tinggi.
Peserta didik dapat termotivasi dan penuh akan perhatian untuk melaksanakan tugas-tugas dengan begitu semangat serta antusias. Dalam memberikan apersepsi pada setiap awal kegiatan pembelajaran akan sangat mendorong peserta didik dalam kesiapan mereka untuk mempersiapkan belajar dan menyerap segala aspek materi yang akan diberikan oleh guru.
Apersepsi membutuhkan metode atau prosedur khusus yang perlu dipelajari oleh seorang guru dikarenakan pendekatan ini merupakan kegiatan yang menentukan proses guru dari awal mulainya pembelajaran hingga selesainya pembelajaran.
Proses apersepsi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk menciptakan keadaan peserta didik yang "siap" dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.
Tujuan lainnya juga supaya mengambil perhatian peserta didik untuk bisa fokus pada materi yang akan dipelajari. Pembelajaran dengan menggunakan apersepsi membuktikan bahwasanya ada pengaruh positif apersepsi terhadap prestasi belajar peserta didik.
Sehingga, dengan demikian hasil belajar peserta didik juga ikut terpengaruh bagus. Hasil belajar akan maksimal jikalau terdapat motivasi yang baik. Semakin tepat motivasi belajar yang diberikan maka akan semakin berhasil pula mata pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menjadi penentuan besar kecilnya usaha belajar bagi para peserta didik.
Apabila seorang peserta didik tidak memiliki motivasi yang cukup, maka guru tidak bisa menjamin bahwa penempatan peserta didik terdapat di kelas tertentu, baik itu dilihat dari kegiatan belajarnya ataupun dalam keberhasilan belajarnya.