Lihat ke Halaman Asli

Mayda Ilma Azzara

Mahasiswa HI UPN Veteran Yogyakarta

Upaya Indonesia Menggunakan Batik dan Gamelan sebagai Instrumen Diplomasi Budaya

Diperbarui: 15 Mei 2022   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pusat Pelatihan dan Pertunjukan Gamelan di Swiss (Sumber: tabloiddiplomasi.org)

Semakin berkembangnya zaman, penggunaan power setiap negara tidak hanya melulu menggunakan cara konvensional, yaitu hard power yang selalu menggunakan cara yang bersifat koersif dan memaksa. 

Namun cara negara dalam berdiplomasi pun telah berkembang seiring berkembangnya masalah baru juga cara baru yaitu melalui soft power dan juga soft diplomasi. 

Melalui cara ini lebih halus dan diterima oleh masyarakat luas. Biasanya soft diplomacy unsur-unsur budaya dan sistem nilai yang akan meluluhkan masyarakat dan membuat masyarakat luar tertarik dengan budaya kita. Salah satu bentuk soft diplomasi ini yaitu diplomasi budaya.

Diplomasi budaya merupakan upaya pemerintah suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan pendekatan kebudayaan. Salah satu jenis diplomasi budaya yaitu Mikro Diplomasi Budaya. 

Mikro diplomasi budaya, bisa berupa olahraga, pendidikan, kesenian dll. Melalui diplomasi batik dan gamelan merupakan salah satu micro diplomasi budaya melalui kesenian indonesia yang diperkenalkan Indonesia sebagai salah satu cara national branding Indonesia ke dunia Internasional.

Berbeda dengan pendekatan diplomasi lain yang lebih ke arah government to government namun, diplomasi budaya ini lebih mengarah ke masyarakat untuk mengenal budaya Indonesia.

Gamelan dan Batik telah menjadi core dari budaya asli Indonesia. Batik sudah dikenal di Indonesia sejak zaman Majapahit. Batik menjadi salah satu warisan penting Indonesia dimana batik jawa bisa menjadi batik Indonesia. Ini merupakan suatu titik tolak dimana Presiden Soekarno mulai menasionalisasikan batik jawa sebagai batik nasional. 

Ditandai dengan banyak daerah diluar jawa yang mulai bisa membatik dan banyak dari mereka menggunakan batik. Selain itu nasionalisasi Soekarno juga menjadikan batik sebagai busana resmi kenegaraan bangsa Indonesia. Saat ini batik telah menjadi salah satu instrumen penting bagi diplomasi budaya Indonesia.

Sejak 2008, Indonesia gencar memperkenalkan batik sebagai warisan budaya Indonesia ke mancanegara. Diplomasi budaya batik ini diperkenalkan dengan dilakukannya banyak pergelaran diberbagai negara. Pencapaian hingga tahun 2009, Batik dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO.

Penghargaan ini sebagai tanda pengakuan dunia terhadap komitmen Indonesia dalam menjaga dan melestarikan batik sebagai warisan penting Indonesia. 

Melalui diplomasi budaya batik ini, Indonesia terus melakukan segala upaya untuk memperkenalkan batik melalui berbagai macam pertemuan diplomatik yang dihadiri perwakilan Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline