Mendekati pemilu 2024, risiko konflik dan polarisasi sosial akan semakin meningkat terutama di jejaring sosial dan platform lainnya
Menjelang pemilu 2024, konflik masyarakat semakin meningkat mengenai siapa yang akan menang dan menjadi presiden dan wakil presiden Selain itu, banyaknya perbincangan di jejaring sosial yang dilakukan pengguna internet kemungkinan akan semakin memanaskan suasana konflik ini karena ada pihak yang melindungi satu kelompok dan membuat hoax buruk atau penghinaan terhadap kelompok lain sehingga berdampak pada kelompok lain
Saya sengaja memilih topik ini karena sebentar lagi pemilu 2024 akan mendapatkan momentumnya dan saya melihat ada potensi konflik antar masyarakat
Pandangan saya terhadap potensi konflik antar masyarakat jelang pemilu 2024, menurut saya sebaiknya dihindari dengan tidak melontarkan hoaks kasar dan penghinaan terhadap suatu kelompok, karena takut menyinggung calon presiden, wakil presiden, dan politisi malam
Pengalaman pribadi saya, banyak hoaks dan penghinaan terhadap kelompok tertentu yang beredar di platform TikTok dan Instagram, sehingga berisiko menimbulkan konflik dan kontroversi antara beberapa pihak dan pengguna Internet, yang dapat berujung pada tindakan hukum
Menurut saya berikut adalah teori Sensasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H