Lihat ke Halaman Asli

Rara Rahadatul Aisy

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Inovatif! Mahasiswa KKN UNNES Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

Diperbarui: 24 Januari 2024   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN UNNES Giat 7 bersama Ibu-ibu PKK Dukuh Sidorejo, Desa Majegan/DOK. PRI

Limbah rumah tangga yang seringkali di jumpai adalah limbah minyak. Limbah minyak atau biasa disebut minyak jelantah merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga berkelanjutan yang menyimpan senyawa-senyawa karsinogenik yang dapat berbahaya bagi tubuh seperti kolesterol, asam urat, atau bahkan memicu kanker. Selain berbahaya bagi kesehatan, minyak jelantah juga tidak bisa dibuang sembarangan karena sifatnya dingin akan menyumbat saluran air. Saluran air yang tersumbat minyak jelantah akan menempel dan  membentuk gumpalan sampah atau fatberg.

Oleh karena itu mahasiswa KKN UNNES Giat 7 di Desa Majegan, Kabupaten Klaten membuat ide inovatif untuk mengubah masalah limbah jelantah menjadi barang baru yang memiliki berbagai manfaat dan daya jual yang tinggi.

Dengan alat dan bahan yang mudah ditemui, Hera, mahasiswa Pendidikan Tata Kecantikan Universitas Negeri Semarang membuat inovasi lilin aromaterapi dari minyak jelantah dengan campuran bahan-bahan alami seperti kopi, kelopak atau ekstrak bunga, sereh, cengkeh, dan lain-lain.


Inovasi ini kemudian di sosialisasikan kepada ibu-ibu PKK pada 7 Januari 2024 di Dukuh Sukorejo, Desa Majegan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dan PKK Desa Majegan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan dan memberikan ide kreatif kepada ibu-ibu Desa Majegan untuk mendaur ulang limbah rumah tangga menjadi suatu produk yang memiliki nilai daya jual yang tinggi.

Pelaksanaan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah

"Kegiatan seperti ini memang dibutuhkan untuk ibu-ibu supaya ibu-ibu disini dapat berkegiatan positif, apalagi lilin aromaterapi ini bisa dijual dan menguntungkan"
Ibu Ketua RT Dukuh Sidorejo, Welas Asih, mengaku warganya sangat antusias dengan adanya kegiatan pembuatan lilin aromaterapi ini.

Harapannya, ide inovatif ini dapat membawa dampak positif untuk kemajuan masyarakat Desa Majegan dalam pengolahan limbah rumah tangga.

Sehingga menjadi solusi untuk meminimalisir kerusakan pada lingkungan yang diakibatkan oleh minyak bekas pakai. Selain itu, ide inovatif lilin aromaterapi ini dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Majegan.

Bersama UNNES Giat, membangun Indonesia dari Desa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline