Lihat ke Halaman Asli

Raptanta Hanantara Namariyan

Mahasiswa dan penikmat karya visual

"The Irregulars", Sherlock Holmes Juga Manusia Punya Rasa Punya Hati

Diperbarui: 15 April 2021   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Netflix

Setelah sebelumnya saya memberikan penilaian atau first impression saya untuk series ini, hari ini saya akan memberikan review keseluruhan setelah saya menyaksikan series yang ditulis oleh Tom Bidwell. 

Sekali lagi saya ingatkan, review ini mengandung spoiler dan berisikan penilaian subjektif saya. Jadi teman-teman bisa menonton terlebih dahulu di sini.

Jika sudah mari kita masuk ke pembahasannya..

  • Latar Belakang

Series yang mengusung tema supernatural dan detektif ini cukup membuat saya tertarik untuk menontonnya. Apalagi, series ini sudah keluar semua episodenya pada tanggal 26 Maret 2021. 

Tentu tak ada alasan lain untuk saya menunggu lebih lama. Jujur-jujuran saja, saya paling enggan untuk menonton series yang masih on going. 

Akhirnya 2 hari yang lalu saya putuskan untuk menonton episode pertama nya dan alhamdulillah sudah saya review di postingan sebelumnya. Hari ini saya akan memberikan review, pembahasan, sampai score keseluruhan untuk series ini. Format pengetikan saya akan sedikit berbeda dari biasanya. Jika teman-teman punya saran, masukan, dan pendapat silahkan tuliskan di kolom komentar dibawah.

  • Cast / Pemeran

Awalnya saya merasa tidak cocok dengan cast series ini. Saya tidak munafik dan iya, cast series ini merupakan pendatang baru. Tentu saja sebagai penonton saya tidak ingin melihat peforma cast yang belum matang. Untungnya setelah saya menonton episode berikutnya mulai nampak chemistry antar pemainnya. Walau dirasa masih kurang, tapi ini jauh lebih baik. Paling tidak saya tidak jengah menonton series ini.

  • Character Development

Ini adalah bagian yang paling menarik menurut saya. Semua tokoh yang saya kenal di film atau series Sherlock Holmes sebelumnya nampak jauh berbeda di universe ini. Sherlock versi Robert Downey Jr. memiliki pembawaan tokoh yang nyeleneh, sombong, tapi memiliki karisma dan wibawa. 

Sherlock versi Benedict Cumberbatch menggambarkan sosok Sherlock yang sociopath dan merupakan seorang pecandu. Meskipun begitu, Sherlock versi ini dapat menunjukan dengan jelas sosok "detektif jenius" yang selama ini melekat pada karakter ini. 

Terakhir sosok Sherlock yang bisa menjadi perbandingan adalah versi Henry Cavill. Versi ini yang terlihat perfect menurut saya. Bagaimana tidak? Aktor Superman ini berhasil memerankan detektif dewasa yang jenius, gagah, berkarisma, dan berwibawa. Benar-benar versi idaman kaum hawa. 

Sekarang, di "The Irregulars" tepatnya, sosok detektif jenius ini diperankan oleh Henry Lloyd-Hughes yang dengan mengejutkannya menggambarkan sosok Sherlock Holmes sebagai manusia terlampau biasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline