Lihat ke Halaman Asli

Country of Origin: Korean Skincare Vs Local Skincare

Diperbarui: 23 Desember 2019   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dimulai sekitar tahun 2016 sampai dengan saat ini, perkembangan dunia skincare di Indonesia memang sedang mengalami tren yang positif. Skincare menjelma menjadi salah satu kebutuhan yang dianggap sangat penting oleh masyarakat, terutama oleh para kaum hawa di Indonesia. Paling tidak minimal ada satu produk skincare yang dibeli oleh kaum hawa setiap bulannya demi menunjang penampilan sehari-hari. Saat ini, tak kurang lebih dari 100 brand skincare yang berasal dari berbagai belahan dunia ada di pasar Indonesia, mulai dari skincare yang harganya terjangkau sampai kelas premium saat ini dengan mudah didapatkan.

Ada sebuah fakta menarik mengenai dunia skincare yang tidak akan afdol apabila kita tidak membahas negara satu ini, sebuah negara yang menarik perhatian dunia karena warga negaranya, baik kaum pria maupun wanita yang memang sangat memperhatikan penampilan secara detail, mulai dari skincare routine yang digunakan hingga detail bentuk wajah, yang kalau mereka kurang puas dengan bentuk wajahnya, mereka tidak segan-segan akan merekonstruksi ulang melalui metode operasi plastik atau bedah aestetik.

Negara inipun dikenal sebagai penghasil berbagai merk skincare yang memiliki teknologi tinggi dan mempunyai kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Tidak lain dan tidak bukan negara itu adalah Korea Selatan. Menariknya, hasil dari survey yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan terhadap wisatawan asing adalah barang atau oleh-oleh yang dicari turis ketika mereka melakukan kunjungan atau travelling ke Korea Selatan adalah produk skincare dan kosmetik, bukan cinderamata.

Faktanya, semenjak meningkatnya popularitas Hallyu Wave di Indonesia (mulai dari K-Drama, K-Pop, hingga berbagai variety show), turut menaikkan pamor berbagai produk kecantikan yang meliputi skincare dan make up dari brand yang berasal dari Korea Selatan. Hal ini dimungkinkan karena banyak sekali brand skincare yang berani mensponsori acara tersebut sehingga produknya bisa dikenal oleh khayalak luas, ditambah lagi apabila program-program acara tersebut mendapatkan penilaian rating yang tinggi dari pemirsa dan disiarkan di berbagai belahan dunia melalui platform Youtube maupun TV kabel. Sehingga efek dari Hallyu Wave ini pun tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun sudah meluas ke berbagai belahan negara di dunia.

Semenjak berpuluh-puluh tahun lalu, pangsa pasar skincare di Indonesia lebih banyak didominasi oleh skincare yang berasal dari Eropa dan Jepang. Namun kondisi saat ini cukup berubah drastis dimana dominasi tersebut perlahan-lahan terkikis oleh hegemoni produk-produk skincare yang berasal dari Korea Selatan. Hal ini tentu saja menguatkan anggapan bahwa  invasi Korea Selatan sangatlah massive karena mereka tidak perlu waktu yang lama untuk meruntuhkan dominasi skincare yang berasal dari Eropa dan Jepang. Saat ini, berbagai produk skincare Korea Selatan yang mungkin sebelumnya hanya bisa kita dibeli melalui online shop, saat ini semakin mudah didapatkan di Indonesia baik secara online mau offline.

Banyak brand yang berasal dari Korea Selatan kini berani membuka store dan menjual produknya secara resmi di Indonesia, sebut saja Nature Republic, Innisfree, Etude House, Holika Holika, The Face Shop, Laneige, dan masih banyak lagi. Hal ini menandakan bahwa permintaan produk skincare yang berasal dari Korea Selatan ini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk brand-brand tersebut yang memang menawarkan berbagai benefit atau manfaat yang bisa membuat masyakart Indonesia berani mengeluarkan dana lebih untuk mendapat kan produk-produk skincare tersebut.

Melihat fenomena pertumbuhan yang sangat massive dari skincare yang berasal dari Korea Selatan  ini tentu saja membuat banyak PR bagi perusahaan skincare lokal di Indonesia untuk berbenah dari segala aspek. Pasalnya, masyakarat Indonesia pada masa sekarang ini merupakan masyarakat yang bisa dibilang sangat konsumtif dan membabi buta, terutama apabila dihadapkan dengan produk yang mempunyai klaim sangat menjanjikan dan sudah terkenal dalam artian dipakai oleh artis Korea Selatan yang memiliki kulit yang mereka dambakan, dapat dipastikan produk tersebut akan booming dan mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia.

Sebagai contoh, produk Aloe Vera Soothing Gel 92% dari Nature Republic atau Jeju Volcano Pore Clay Mask dari Innisfree yang hingga saat ini masih booming dan menjadi holygrail skincare bagi masyarakat di Indonesia. Padahal jika kita perhatikan, ada banyak skincare lokal yang mengeluarkan produk sejenis seperti Herborist Aloe Vera Soothing Gel atau berbagai varian masker wajah dari Mustika Ratu, yang sebenarnya mempunyai fungsi dan kegunaan yang hampir sama dengan produk dari Korea Selatan. Namun secara kasat mata, produk dari Korea Selatan tersebut memang mempunyai nilai lebih dari segi kemasan yang menarik dan eye catching sehingga dapat menarik perhatian dari konsumen untuk melakukan pembelian.

Di sisi lain, jika dibandingkan dari segi harga, produk lokal ini mempunyai harga yang jauh lebih murah dibandingan produk dari Korea Selatan tersebut tetapi balik lagi, banyak sekali faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

Faktor - faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian, antara lain harga, kualitas, kekuatan brand, hingga salah satu faktor yang mungkin tidak kita sadari faktor ini bisa menjadi yang paling kuat di antara faktor lainnya, yaitu Country of Origin (COO) yang jika diartikan kurang lebih adalah negara asal produk itu dibuat. Country of Origin sendiri merupakan cerminan dari sebuah produk dari negara dimana kantor pusat perusahaan atau pemasar dari brand produk itu berasal, atau negara dimana produk itu dihasilkan atau diproduksi. Salah satu efek yang dimiliki oleh Country Of Origin terhadap calon konsumen yaitu acapkali calon konsumen memiliki sebuah persepsi atau pandangan bahwa sebuah perusahaan atau brand tertentu akan berasosiasi dengan negara tertentu.

Kotler dan Keller (2009:338) menyatakan bahwa pengambilan keputusan konsumen dapat dipengaruhi oleh persepsi konsumen akan Country of Origin dari suatu produk, baik secara langsung maupun tidak langsung. Country of Origin ini memberikan berbagai macam efek terhadap pemikiran seorang calon konsumen maupun konsumen terhadap keputusan pembelian produk. Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk terbanyak ke-empat di dunia merupakan pasar yang potensial untuk produk-produk asing. Apalagi dengan sikap konsumen Indonesia yang konsumtif, maka tidak heran apabila Indonesia menjadi target pasar yang sangat ideal untuk kebanyakan produk-produk asing. Maka dari itu, Country of Origin ini mempunyai andil yang sangat besar dalam perkembangan skincare Korea di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline