Lihat ke Halaman Asli

Rappi Darmawan

saya pekerja baik-baik

Asian Games Sentuh Ekonomi Lemah

Diperbarui: 30 Agustus 2018   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Ratusan pedagang kecil menggelar dagangan di area luar Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan. Sejak pagi hingga malam menjajakan dagangan berupa souvenir, makanan ringan, nasi, minuman dan kaos. Pembelinya juga cukup ramai. Mulai dari atlet, official dan masyarakat yang sengaja datang untuk menyaksikan pertandingan di JSC.

Kantong-kantong pedagang, meliputi area samping Lippo Plaza, kawasan depan bundaran Tugu Rotunda hingga menyebar ke kiri dan kanan JSC. Kehadiran pedagang ini sepertinya cukup membantu orang-orang yang ingin membeli oleh-oleh untuk keluarga sebagai kenang-kenangan dari Palembang.

"Silahkan dipilih Mas, ada untuk anak-anak, dewasa juga ada," ujar Susanto, salah seorang pedagang ketika ditemui di area depan Lippo Plaza, Jakabaring, kemarin. Kaos yang dijualnya cukup beragam. Mulai dari ukuran terkecil untuk anak-anak usia 4 - 5 tahun hingga orang dewasa. Motifnya juga bermacam-macam. Gambar Bin Bin, Kaka dan Atung.

Untuk mereka yang tidak suka dengan kaos yang berwarna warni dan tidak banyak gambar, bisa memilih kaos yang bertuliskan Asian Games 2018 saja. Ada beraneka pilihan warna, putih, merah, biru, hijau dan kuning. Kaos berkerah, oblong, lengan panjang dan lengan pendek.

Selain kaos, ada juga aneka souvenir. Gantungan kunci, asbak, miniatur sepeda dan becak yang terbuat dari logam. Kolektor benda-benda antik sepertinya wajib membeli souvenir ini. Bentuknya sangat unik dan pembuatannya tentunya cukup rumit karena berukuran kecil.

Dokumentasi Pribadi

Soal berapa penghasilan yang didapat per hari? Cukup menjanjikan dibanding dengan omset pedagang ini dihari-hari biasa. "Lumayan mas, pastinya tetap dapat uang setelah dikurangi biaya-biaya selama disini," tutur Kang Ujang, yang berasal dari Kota Kembang, Bandung ini. Kang Ujang sengaja mengadu nasib ke Kota Palembang, seminggu sebelum Asian Games dimulai.

Rezeki nomplok dari pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang juga dirasakan puluhan pengayuh becak di Kota Palembang. Selama 12 hari event olahraga terbesar di benua Asia tersebut pengayuh becak dikontrak untuk mengantar penonton, atlit dan official yang ingin keluar masuk kompleks JSC.

"Selama Asian Games kita memang diminta untuk melayani pengunjung yang ingin menonton pertandingan di JSC," aku salah seorang pengayuh becak yang enggan namanya ditulis. Sehari-hari pria bertubuh tambun ini mangkal di kawasan 15 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang. Penghasilan yang didapatnya selama Asian Games, jauh lebih besar dari penghasilan hari biasa. Apalagi sekarang ini pengguna jasa becak jauh menurun.

Dokumentasi Pribadi

Peningkatan omset yang diraih Kang Ujang dan sejumlah pedagang kecil memperlihatkan bahwa Asian Games mampu menyentuh masyarakat ekonomi lemah. Melalui event ini usaha kecil yang kadang kesulitan menjangkau pasar terbantu. Bertemu dengan kelompok pembeli potensial sehingga penghasilan yang didapat meningkat.

Efek positif dari pelaksanaan Asian Games 2018, tidak hanya dirasakan pedagang kecil yang menggelar dagangan disekitar kawasan JSC. Melalui #APPSinarMas-salah satu perusahaan yang mendukung pelaksanaan Asian Games-warga sejumlah desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mendapat program pemberdayaan ekonomi. (baca)

Guna menyukseskan Asian Games 2018, Jakarta-Palembang, APP Sinar Mas membentuk kampung peduli api. Program peningkatan ekonomi masyarakat ini bertujuan mencegah terjadinya kebakaran hutan, sehingga tidak terjadi kabut asap. Dimana pelaksanaan Asian Games bertepatan dengan puncak musim kemarau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline