Lihat ke Halaman Asli

Rappi Darmawan

saya pekerja baik-baik

Masjid, Historis vs Modern

Diperbarui: 20 Mei 2018   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Ramadan, waktunya memperbanyak ibadah. Baik itu ibadah wajib maupun sunah. Tahu kan, kalau di bulan penuh berkah ini pahala ibadah dilipatgandakan. 

Ya, selagi ada kesempatan kenapa tidak. Ibarat kata lagi ada diskon besar, pasti pada "ngejer" kan ? He he he 

Apalagi, kalau Ramadhan, jam kerja untuk yang kerja kantoran sedikit lebih longgar. Waktu istirahat siang lebih lama. Boleh dong, dimanfaatkan untuk salat di masjid-masjid yg agak jauh dari kantor. "Ngejer" pahala sembari nambah pengetahuan. 

Kata ustadz-pernah dalam satu kajian-salat wajib (zuhur, asyar, magrib, isya, subuh) itu mesti diawal waktu, dimana azan dikumandangkan dan berjamaah. 

Diawal waktu maksudnya, begitu masuk waktu salat yang ditandai dengan azan berkumandang harus segera salat. Dimana azan dikumandangkan, salat harus dilaksanakan di masjid, musholah atau langgar. Berjamaah, tidak dengan sendiri-sendiri terutama bagi laki-laki.

Nah, kalau mau salat di masjid, apa saja pertimbangan dalam memilih masjid? Jarak, fasilitas masjid, atau historinya. He he he he ribet ya ? 

Mungkin tidak kalau waktu salat masih lama. Jika sudah masuk waktu salat, tentunya harus ke masjid terdekat agar tidak tertinggal. 

Untuk Kota Palembang ada banyak masjid, pemerintah kotanya menaruh perhatian khusus soal ini. Saat ini mungkin sudah lebih dari 1000 masjid berdiri. 

Dokumentasi Pribadi

Berdasarkan historis, Palembang termasuk punya banyak masjid dengan nilai sejarah tinggi. Diantaranya : 

- Masjid Agung (Sultan Mahmud Badaruddin) Palembang

- Masjid Kiai Muara Ogan (Ki Marogan)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline