Lihat ke Halaman Asli

Rappi Darmawan

saya pekerja baik-baik

Wajah Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12979543042088414369

Apa yang akan Anda katakan ketika ditanya, negara seperti apa Indonesia ? Mungkin ini jawabannya .......... rakyatnya masih banyak yang miskin Apa yang akan Anda katakan ketika ditanya, apa aktivitas utama rakyat Indonesia? Mungkin ini jawabannya..............

12979543042088414369

mengantre di operasi pasar sembako untuk membeli beras murah Apa yang akan Anda katakan ketika ditanya, tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia? Mungkin ini jawabannya..............

12979543042088414369

sekali beli beras paling kuat 10 kg Teman-teman mungkin, apa yang saya pikirkan terlalu pesimis. Sepertinya tidak ada yang baik tentang Indonesia. Sebelum pikiran itu tertanam, saya ralat terlebih dahulu. Tulisan ini tak bermaksud mengecilkan pemerintah yang sudah berusaha meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat Indonesia, tapi lebih ingin menyadarkan bahwa masih ada pemandangan seperti itu disini. Pengematan pribadi, hingga kini pemerintah masih direpotkan dengan gelaran pasar sembako murah. Dari tahun ke tahun, operasi pasar sembako, khususnya beras yang menjadi bahan makanan pokok tak pernah sepi. Apa lagi menjelang hari raya Idul Fitri. Sekarang ini justru intensitas gelaran pasar sembako murah meningkat. Dari biasanya, ketika mendekati hari raya Idul Fitri saja, kini hampir setiap bulan. Pengantre juga tidak pernah sepi. Mulai dari ibu-ibu, anak-anak dan yang paling menyedihkan nenek renta pun ikut antre. Ramainya antrean saat operasi pasar sembako menimbulkan pertanyaan atas program beras untuk rakyat miskin (raskin). Bukankah program itu sudah menjangkau setiap masyarakat miskin? Kalau sudah tentunya tidak perlu lagi ada operasi pasar beras murah, kan masyarakat miskin sudah mendapatkan beras untuk kebutuhan satu bulan. Raskin juga berlangsung selama satu tahun. Atau raskin justru tidak sampai ke masyarakat miskin yang memang berhak. Atau jatah raskin yang diberikan memang kurang. Atau..................,Atau.............Atau.......... Kembali pada misi utama mengingatkan. Kini saatnya pengusaha tidak hanya sibuk dengan usahanya, tapi naikanlah gaji karyawannya. Majikan-majikan tidak hanya sibuk dengan kesibukannya, tapi naikanlah upah pembantunya. Setidaknya dengan begitu, kesejahteraan orang miskin akan meningkat. Mereka tak perlu lagi antre sembako murah, mereka juga bisa bekerja lebih baik, karena tak perlu izin tidak masuk kerja karena harus antre sembako murah. salam



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline