Kongres II Partai Demokrat, kini masih berlangsung di Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Agenda utamanya yaitu memilih ketua umum yang akan memimpin partai tersebut lima tahun ke depan, 2010-2015. Ada tiga kandidat, yakni Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng dan Marzuki Alie.
Masing-masing calon, menurut Saya mempunyai kualitas. Tentunya, dengan plus minusnya. Saya tidak mengenal ketiga kandidat tersebut secara pribadi. Tidak juga punya hubungan apa pun. Tahunya pun hanya dari rajin menonton televisi, membaca koran, majalan, buka-buka internet dan baca buku.
Saya tinggal di Palembang, Sumatera Selatan. Tentunya Saya lebih banyak tahu tentang Marzuki Alie. Termasuk siapa istrinya, apa pekerjaan sebelum terjun ke partai dan apa usaha keluarga besarnya. Tapi tidak kenal secara pribadi lho.
Tentang Andi Malarangeng (AM). Refensinya hanya Saya dapat dari koran, majalah, buku, internet dan lain-lain. Pernah juga bertatap muka, ketika AM datang ke Palembang dalam rangka kampanye Demokrat.
Anas Urbaningrum pun begitu. Tidak ada yang khusus. Latar belakang keluarnya juga tidak banyak tahu. Namun, Saya sudah "tertarik" dengan sosoknya sejak masih duduk dibangku kuliah. Ketika itu, Anas masih aktif di HMI. Saya kagum dengan kemampuanya saat itu, sebagai seorang mahasiswa sudah bisa memimpin sebuah organisasi.
Terhadap ketiga kandidat Ketua Umum Partai Demokrat ini, Saya cukup bangga dan menjadi inspirasi. Menurut Saya, mereka adalah orang-orang yang telah berhasil mencapai cita-citanya. Perjalanannya juga tidak dengan mudah.
Marzuki Alie, misalnya. Karirnya dimulai dari seorang karyawan PT Semen Baturaja, Palembang. Teakhir menjabat sebagai manajer. Sebuah keputusan yang cukup berani diambil, Marzuki keluar dari pekerjaanya dan bergabung dengan Partai Demokrat. Totalitas terjun ke dunia politik.
Sementara Anas. Sejak dari bangku kuliah akrab dengan dunia organisasi. Seakan tak tertarik dengan dunia kerja (menjadi pegawai) Anas, menyelam semakin dalam di organisasi. Keberuntungan datang, Anas di rekrut Partai Demokrat.
Lantas, siapa yang patut dipilih? Tidak bermaksud mempromosikan, mempengaruhi dan lain-lain, Saya lebih memilih Anas Urbaningrum untuk memimpin Partai Demokrat. (Sayang Saya bukan peserta kongres).
Kenapa Anas? Anas lebih mudah dan perjalanan karirnya di organisasi lebih stabil. Tentunya, berbekal pengalaman selama ini Demokrat akan lebih baik lagi kedepan. Selain itu, dari penampilan Anas lebih agamis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H