Lihat ke Halaman Asli

Rapindo

Mahasiswa UMRI

Peran Etika Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 24 Juni 2020   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Munculnya wabah virus corona (Covid-19) pada akhir Desember 2019 yang melanda  seluruh dunia termasuk Indonesia telah mengguncang kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Di Indonesia, data  kasus Covid-19 terkonfirmasi tanggal 22 Juni 2020 terdiri atas 47.799 kasus dimana 2.500 meninggal, 25.610 di rawat dan 18.735 dinyatakan sembuh. 

Karena saking cepatnya virus ini menginfeksi, organisasi kesehatan dunia (WHO) harus menetapkan status pandemi global pada wabah ini. berbagai aktivitas dalam hal pekerjaan, pendidikan dan bisnis menjadi terhambat dan terhenti untuk sementara waktu. 

Dalam dunia bisnis, akibat adanya virus ini tidak sedikit pengusaha yang mengalami kesulitan dan kerugian dalam bisnis yang mereka jalankan. Salah satu bisnis yang terkena imbas penyebaran Covid-19 adalah perusahaan transportasi online. 

Karena untuk memutus rantai penyebaran virus ini pemerintah menerapkan kebijakan untuk bekerja dari rumah atau yang dikenal dengan istilah WFH (Work Form Home). Menurut lembaga Statqo Analytics yang mengkaji kondisi dua perusahaan transportasi online yaitu Grab dan Gojek, pengguna aktif transportasi online mengalami penurunan sejak diberlakukannya imbauan WFH sebagai upaya mencegah penyebaran virus Covid- 19.

Selain itu akibat adanya wabah Covid-19 ini, sungguh menimbulkan dilema moral bagi para pengusaha untuk tetap mempertahankan bisnisnya serta memikirkan kesejahteraan para karyawan supaya tidak terancam PHK. Namun, yang terjadi saat ini banyak pekerja yang terancam di PHK yang menuntut dan menyudutkan pihak pengusaha. Padahal, di satu sisi pengusaha juga merasa kebingungan dalam mengambil keputusan karena harus memikirkan ekspektasi etika bisnis dan konsekuensi lainnya yang tentu saja  bisa terjadi seperti keselamatan perusahaan yang sangat dipertaruhkan. Sebagaimana dilema moral yang dialami para pengusaha di situasi pandemi Covid-19 ini dalam etika bisnis yakni memutuskan cara  menyelamatkan bisnis mereka sekaligus tetap mempekerjakan karyawannya atau harus memilih salah satu diantara dua hal tersebut.

Dengan demikian, untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di tengah pandemi Covid-19 dalam hal bisnis menuntut para pengusaha untuk mencari alternatif lain dan membuat inovasi terbaru terhadap bisnis yang dijalankan, misalnya saja bisnis kuliner. Agar bisnis kuliner yang dikelola tetap berjalan, pengusaha kuliner menerapkan peraturan tidak diperbolehkan makan di tempat dan sebelum hendak memesan makanan pelanggan diharapkan mencuci tangan terlebih dahulu.

Dalam dunia bisnis yang berada di tengah pandemi ini, peran etika bisnis sangat penting. Karena etika bisnis itu adalah segmen etika terapan yang mencoba untuk mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan serta mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha membahas masalah-masalah moral dalam berbisnis. Adapun tujuan etika bisnis untuk membantu pengusaha dalam hal menentukan keputusan yang tepat dan mendorong kesadaran moral bagi pengusaha agar menjalankan good business (prinsip bisnis yang beretika) dan tidak melakukan dirty business (cara kotor dan licik) saat berbisnis di tengah  wabah Covid-19 ini.

Penulis: rapindo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline