Lihat ke Halaman Asli

Karena Kami Dikelilingi Hawa Nafsu

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena manusia dikelilingi hawa nafsu. Karena ketakwaan manusia tdk pernah sama. Karena iman turun naik. Andai kami adalah malaikat. Tapi Islam melarang umatx berandai-andai. Ya Rahman. Ya Rahim. Allahumma shalli alaa Muhammad. Malaikat tak pernah membangkang bila di perintah Allah. Tak pernah ingkar apalagi menyekutukan Nya.

Indah sekali bila kita mampu mencapai derajat seperti para malaikat. Tapi manusia dikepung hawa nafsu. Dikelilingi tipu daya setan. Disesaki penyakit hati. Dijejali visualisasi kamuflase dunia. Dihiasi keimanan yang turun naik. Kita dianugerahi akal pikiran. Alat super canggih menangkap dan mencerna ayat-ayat kauniyah dan kauliyah. Tapi sering kali kita tak memaksimalkan alat itu.

Terjerumus dalam lubang penyakit hati atawa terseret tipu daya setan yg lemah. Entahlah.. Allahumma iyya kana' budu wa iyyaka nastain. Ya Rab takdirkan kami mnjd golongan kanan. Golongan orang-orang yang beruntung. Tetapkanlah hati ini dlm jalan yang Kau ridhai. Karena sesunguhnya kami hanya orang-orang yang lemah. Wallahu 'alammu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline