Sekadar menanggapi tulisan Pak @sigitekapribadi mengenai saran untuk HRD, saya tergerak untuk memberikan umpan balik mengenai hal-hal dasar peran dan fungsi SDM di semua organisasi baik for-profit maupun nirlaba.
Istilah SDM dalam bahasa Indonesia cukup dimengerti sebagai Sumber Daya Manusia tanpa perlunya interpretasi lebih lanjut, namun dalam bahasa Inggris ada sedikit perbedaan yg mendasar. Yg kita mengerti sebagai SDM dalam bahasa Inggris cukup disebutkan sebagai "HR"saja, jadi contoh di Amerika mereka cukup bilang: Go to HR atau Ask HR for information tanpa harus menyebutkan departemen atau unit.
Jadi kalau kita pakai istilah HRD maka kita membicarakan salah satu fungsinya yaitu Pelatihan atau lebih tepatnya Pengembangan. Jadi "D" di belakang HR itu bukanlah departmen tapi melainkan "Development".
Sebutan HR mengacu pada peran atau departemen/unit, HRM mengacu pada fungsi utama yaitu HR Management (umum dan luas) dan fungsi kedua adalah HRD yaitu tadi Pelatihan dan/atau Pengembangan (spesifik).
Ada baiknya diluruskan pula pengertian bahwa jobdesc HRD bukanlah merekomendasi calon karyawan karena departemen SDM tidak punya jobdesc,tapi punya fungsi dan peran (dalam organisasi) yang terdiri dari beberapa spesialisasi, contoh: rekrutmen adalah salah satunya. Mumpung lagi membahas proses rekrutmen mungkin bisa kita telaah kembali apa yg dimaksud dengan hal itu.
Proses "pengadaan" SDM ataupun karyawan disebut sebagai proses "Staffing" dan paling tidak ada tiga fase utama yang dijalani yaitu:
1) Rekrutmen (recruitment);
2) Seleksi (selection);
3) Penerimaan (hiring).
Proses rekrutmen sendiri adalah dimana organisasi mengumumkan"/mengiklankan lowongan kerja disertai job description dan kriteria yg diminta untuk dapat menduduki jabatan tersebut. Intinya, pada proses rekrutmen organisasi hanya mencoba menjaring calon pelamar sebanyak-banyaknya dan berharap mendapatkan yg berkwalitas tentunya.
Setelah proses rekrutmen selesai, baru dimulai proses seleksi. Dalam tahapan ini biasanya orang SDM bekerja sama dengan "Hiring Manager" (calon atasan dari posisi tersebut) untuk melakukan interview dan test para pelamar untuk mendapatkan "short list". Para pelamar yang masuk dalam short list berubah statusnya menjadi "kandidat".