[caption id="attachment_419677" align="alignnone" width="300" caption="Foto Elviana Ambarita bersama sepupunya James Ambarita (Foto oleh James Ambarita)"][/caption]
Tulisan ini sengaja tidak menyebut bahwa Elpiana tewas bunuh diri, karena banyaknya kejanggalan yang ditemukan seputar kematian Elpiana. Sebagaimana kita ketahui, Elpiana Ambarita (21) adalah mahasiswi USU yang ditemukan tewas tergantung dikamar kostnya di Jalan Jamin Ginting Gang Ganefo Medan pada hari hari Minggu (17-5-2015).
Melanjutkan tulisan sebelumnya, Elpiana tidak terjulur lidahnya sebagaimana biasanya korban gantung diri ditemukan, hal ini bisa dilihat dari foto-foto yang beredar. Selain itu, Elpiana tidak meninggalkan pesan apapun kepada teman dan keluarganya, padahal diketahui Elpiana adalah orang yang sangat terbuka dan rajin mengabari teman-temannya atas peristiwa suka duka yang dialaminya. Teman-teman Elpiana juga menyesalkan banyaknya foto korban dalam kondisi tergantung yang beredar bebas, bahkan beberapa media secara jelas menjadikannya sebagai foto berita, suatu hal yang sangat tidak patut. Berikut ini adalah keterangan yang disampaikan oleh kawan-kawan akrab Elpiana.
“Elpiana tidak hamil”, demikian diungkapkan seorang kawan akrab Elpiana yang tidak ingin disebut namanya namun dapat dipercaya keterangannya. Kawan akrab Elpiana tersebut mengaku bahwa mendiang Elpiana datang bulan pada hari Selasa sebelum korban ditemukan tewas pada hari Minggu. Ia mengaku Elpiana menginformasikan langsung bahwa ia sedang datang bulan pada hari itu.
Dengan pengakuan kawan akrabnya ini dapat dipastikan bahwa dugaan bahwa Elpiana dalam kondisi hamil tidaklah benar. Bahkan kawan-kawan Elpiana mengaku tidak mungkin Elpiana melakukan tindakan bunuh diri, menurut mereka Elpiana adalah orang yang taat beragama dan berdoa setiap pagi sebelum memulai hari-harinya. Mereka juga menyebut Elviana orangnya sangat terbuka dan sering berbagi cerita atas masalah dan keadaan hidupnya kepada kawan-kawannya. Dengan pengakuan-pengakuan ini sebaiknya pihak kepolisian melakukan tindakan lebih lanjut untuk memastikan penyebab tewasnya Elpiana, demikian harapan teman-teman Elviana yang berjumpa dengan penulis pada suatu kesempatan.
Kawan-kawan Elpiana juga menyesalkan lambatnya pihak kepolisian datang saat korban diketahui dalam kondisi tergantung. Sebagaimana diketahui, korban pertama kali diketahui tergantung sekitar jam 9 malam, namun pihak yang berwenang datang sekitar jam 11, artinya ada jeda waktu 2 jam untuk melakukan evakuasi. Pun demikian, kawan-kawan Elpiana berharap Polisi mampu memberikan bukti meyakinkan bahwa korban dibunuh ataupun bunuh diri, hanya dengan begitu keraguan kita akan hilang, demikian harapan mereka.
Kronologis Kematian Elpiana.
Sekitar jam 1 siang pada hari Minggu (17-5-2015) rekan satu kamar korban yang namanya tidak ingin disebutkan pergi keluar dan meninggalkan korban di kamar kostnya. Rekan korban kembali ke kamar kost sekitar jam 9 malam, dia menduga Elpiana ada di dalam kamar, saat itu dia mengetuk-ngetuk kamar kostnya, namun tidak dibuka. Kemudian rekan Elpiana membuka pintu menggunakan kunci yang dimilikinya, namun pintu tidak juga bisa dibuka. Karena kesal, rekan Elpiana mendorong paksa pintu kamar kostnya tersebut, saat itulah dia melihat Elpiana namun belum menyadari bahwa Elpiana dalam kondisi tergantung dibalik pintu kamar kostnya tersebut.
Setelah itu, rekan Elpiana melihat ada kain yang melilit jalusi ventilasi diatas pintu, saat itulah dia menyadari bahwa Elpiana diam saja saat dipanggil karena sudah dalam kondisi tergantung. Rekan Elpiana tersebut kemudian berteriak dan pergi ke kamar lain, itulah pertama kali korban ditemukan. Kemudian rekan korban banyak berdatangan, namun tidak seorangpun yang berani membuka pintu kamar tersebut, mereka hanya berani melihat melalui jendela bahwa posisi Elpiana memang tergantung, dua jam berselang, barulah pihak kepolisian berdatangan untuk mengevakuasi.