Lihat ke Halaman Asli

Ranting Kamal Promahadesa UNEJ

LP2M Universitas Jember

Strategi Diversifikasi Produk Olahan dan Pemasaran: Ranting Kamal Gandeng Nutrisionis Produksi LAZIS

Diperbarui: 25 Juli 2023   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kader Ranting Kamal Bersama Nutrisionis - Dok. pribadi

Jember -- Menjawab permasalahan stunting di Desa Kamal, Tim Program Pengabdian Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) dari Universitas Jember (UNEJ) bersama kader Remaja Anti-Stunting (Ranting) Kamal fokus tingkatkan gizi dan ekonomi masyarakat melalui diversifikasi produk dan pelatihan pemasaran.

Sabtu (22/07/2023) pagi, tim Promahadesa UNEJ bersama kader Ranting Kamal melakukan pelatihan pembuatan produk olahan di balai Desa Kamal. LAZIS, produk olahan berbahan dasar singkong dipilih sebagai branding kali ini. Singkong merupakan alternatif pangan lokal yang mengandung karbohidrat dan dapat menggantikan nasi. Potensi singkong di Desa Kamal yang sangat melimpah dan digemari oleh masyarakat setempat dapat poin tambah dalam peningkatan nilai jual produk ini. Produksi LAZIS secara tidak langsung dapat meningkatkan ekonomi Desa Kamal melalui lahirnya bibit-bibit produsen baru dari pihak kader, sekaligus menggandeng petani singkong setempat. Di sisi lain, angka stunting dapat ditekan dengan pemenuhan gizi masyarakat. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia dengan harga yang bersahabat, sehingga dapat meningkatkan jangkauannya ke seluruh lapisan masyarakat.

Branding Logo LAZIS - Dok. pribadi

Produk LAZIS - Dok. pribadi

Tidak berhenti di tahap produksi, tim Promahadesa yang diketuai oleh Arifah Hafshoh ini juga melakukan pelatihan pemasaran melalui E-commerce. Kader Ranting Kamal dibimbing untuk memasarkan produk mulai dari proses pembuatan akun hingga simulasi transaksi jual beli di E-commerce. "Di era industri 5.0 yang serba instan ini, penguatan pasar melalui E-commerce sangat dibutuhkan untuk pengembangan produk, sehingga diharapkan LAZIS dapat diterima dan dikembangkan secara luas." Tutur ketua tim Promahadesa. Dia juga berharap adanya proses berkelanjutan berupa peran aktif petani pengolah singkong, dan pemerintah untuk bersinergi dalam menjaga stabilitas harga bahan baku sehingga harga jual LAZIS dapat berkompetisi dengan produk lainnya.

Pelatihan Pemasaran Produk - Dok. pribadi

Penulis: Hanna Alifia Pratiwi, Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ

Foto: Putri Ayu Ardiani, Fakultas Kedokteran UNEJ




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline