Lihat ke Halaman Asli

Zuhud

Diperbarui: 14 Desember 2023   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zuhud adalah melepaskan diri dari keterkaitan kepada dunia atau melepaskan diri dari diperbudak oleh dunia. Dengan demikian Zuhud bukan berarti melepaskan kebutuhan dunia, karena hidup tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan. Namun, janganlah menganggap dunia itu segala-galanya sehingga lupa akhirat.

Zahid adalah sebutan bagi orang yang berperilaku Zuhud. Seorang Zahid memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Hidup sederhana

2. Tidak menumpuk-numpuk harta

3. Menghindari hidup berfoya- foya dan bermegah- megahan

4. Senantiasa mengedepankan kehidupan akhirat 

5. Berhati-hati dalam mencari nafkah.

Salah seorang ulama tasawuf membagi Zuhud ke dalam 3 tingkatan, yaitu:

1. Tingkat mubtadi atau tingkat pemula, yakni orang yang tidak memiliki sesuatu dan hatinya pun tidak ingin memilikinya.

2. Tingkat mutahaqqiq atau orang yang telah mengenal hakikat zuhud, yakni orang yang bersifat tidak mau mengambil keuntungan pribadi dari harta duniawi karena ia tahu bahwa dunia tida menguntungkan baginya.

3. Tingkat 'alim Mutaqqin atau orang yang tidak lagi memandang dunia ini mempunyai nilai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline