Lihat ke Halaman Asli

Peluk Aku - Kau Akan Tenang

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13097503151449034678

Siang begitu panas .. Teriknya mentari mengucurkan keringat ... deras! Pandanganku kembali tertuju pada wajahmu .. Kian murung seakan memendam sedih itu .. Sesaat kau balas pandangan itu dengan senyuman .. Kau berusaha membuatku tenang, padahal dirimu sedang gundah .. Dalam hati aku berbisik (" ... jangan paksakan sayang, kalau memang kau butuh menangis, menangislah ... Peluk Aku - Kau Akan Tenang ...") Siang itu semakin panas ... Terik mentari semakin mengucurkan keringat ... deras! Kau kembali menatap aku ... kemudian menatap kedepan dengan tatapan kosong .. Dalam hati aku kembali berbisik (" ... jangan paksakan sayang, kalau memang kau butuh menangis, menangislah ... Peluk Aku - Kau Akan Tenang ...") Siang panas itu ... Kini mengandung hujan! Terik matahari siang itu mengucurkan tetesan buliran air hujan ... deras! Kau kembali menatap aku ... pada matamu kutahu itu bukan air hujan Kau telah menangis ... "Sayang ... menangislah! Biarkan airmatamu keluar! PELUK AKU - KAU AKAN TENANG" Kau memeluk aku, aku rasakan gundahmu kian dalam Tapi aku yakin kini, kau merasa tenang Sayang, setelah kau tenang ... Jangan menangis lagi! Namun jika kau butuh menangis, menangislah Lalu PELUK AKU - KAU AKAN TENANG

(Putri Bariel - Untuk kekasihku yang sedang merasakan kegundahan!)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline