Lihat ke Halaman Asli

Badui Part 2

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya jadi malu sendiri @_@ sudah satu bulan lebih tidakmemposting apapun.. Tetapi langsung aja dhe..

Tulisan saya kali ini adalah lanjutan dari posting an saya di bulan Agustus tanggal 24 lalu : Badui

Cerita sebelumnya: Sewaktu SMA saya pernah mengunjungi Badui dan menempuh 3 hari perjalanan (detail di Badui Part 1), dan lanjutan cerita saya kali ini ialah perjalanan saya ke Badui yang kedua kali nya dan menghabiskan waktu 1 hari perjalanan.. What a great day guys :) :) :)

Perjalanan di mulai dari pukul 11.30 siang berangkat dari arah Cikarang-lokasi kantor- menurut info yang kami dapat bila berangkat siang dari Jakarta (Cikarang-Jakarta= 45 menit) maka kami akan sampai di Desa Ciboleger pukul 5 sore.

Tapi yang terjadi sebaliknya, kami sampai ke tempat tersebut pukul 10 malam. Hal ini di sebabkan kami tidak mencari arah atau peta yang jelas menuju tempat tersebut. Kami sudah sampai Serang dan balik ke arah Tangerang... HHHuuufffhtttt... ya sudahlah seperti kata Bondan And Fade 2 Black "_"

*Saran: Riset terlebih dahulu rute yang harus dilalui :D

Kami sampai di Desa Ciboleger pukul sepuluh malam di sambut cuaca ala pegunungan di malam hari.. Bercengkrama sebentar dengan Ibu Bidan-begitu kami menyebutnya- dan menyampaikan maksud dan tujuan kami ke tempat tersebut.. Setelah itu, kami pun beristirahat dan berfoto tentunya :)

Pukul 03.30 keesokan paginya kami sudah harus bangun dan bersiap-siap. Karena menurut Ibu Bidan, beliau biasa melakukan pelayanan kesehatan dari subuh hingga siang hari. Dan disinilah kami berempat menyambut pagi di Badui :D..

Kami beberapa kali berhenti untuk menjemput kader yang sudah dilatih ibu Bidan untuk melayani *untuk Info saja, pada awalnya masyarakat BAdui tidak mau menerima Ibu Bidan, namun usahanya tersebut kini telah membuahkan hasil dan masyarakat Badui bisa menerima beliau. Meskipun masih ada 3 desa yang belum menerima teknologi dan semua karya modernitas.

Alam Badui masih terus menyimpan pesona yang membuat saya selalu takjub akan keindahannya.. Tak pernah berhenti, bosan dan lelah.. Meskipun perjalanannya cukup melelahkan :D.. Tapi semua itu akan terbayarkan di sepanjang perjalanan.. Bunyi burung yang terbang di angkasa luas,, suara gemericik air yang tak pernah berhenti mengalir,, warna hijau yang sangat beragam dan sangat memanjakan mata yang memandangnya.... Hmmm dan saya merasakan suasana tersebut sembari menulis postingan ini :D

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline