Lihat ke Halaman Asli

Manusia

Diperbarui: 14 Februari 2016   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berhubung alamat e-mail saya yang lama diblokir dan kompasiana tidak memberikan solusi untuk mengganti alamat e-mail, maka artikel ini yang saya posting tanggal 28 Mei 2014 dipindahkan dari akun lama “Rano” (/ranoldus) ke akun baru “Ranoldus Tangke”. Selamat membaca!!!

[caption caption="Sumber : www.warscapes.com"][/caption]Mengapa langit negeri ini merah?
Mungkin karena darah yang keluar
Dari hati sang ibu yang terluka
Oleh pedang nafsu bejat dan pikiran dangkal

Katanya akan sejahtera
Bagaimana akhirnya?
Katanya terima jika berbeda
Mengapa malah kau menghina?

Kutoreh coretan di langit itu
Biar dilihat makhluk yang katanya mulia
Ketika kau tak pakai lagi hatimu
Aku bertanya, “Di manakah posisi Tuhan-mu berada?”

Ini syaratnya
Tak bisa diubah
Harus hati dan akal seirama
Maka bisa disebut “manusia”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline