Lihat ke Halaman Asli

Peragu yang Percaya Diri

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah lelah berlari kesana kemari , pada akhirnya tempat yang paling indah adalah berhenti .
Merenungi kembali celah_celah yang pernah mereka sinari atas nama kau dan aku

semu... semua adalah palsu
kau dan aku adalah peragu

Meski kau  mengatakan bahwa dalam hidup semua adalah ketidakpastian ,benar .
termasuk didalamnya tentang kau dan aku ?

dan hasilnya kita sukses mempercundangi kedua mata mereka sesuai peran_peran yang kita janjikan.
tak ada salahnya bukan , bila saat ini aku ingin mengajakmu bersama dengan suara yang padu berbisik ditelingga mereka .
" kiata adalah kaum Merdeka "
maka :
Berhentilah bertanya , apa yang telah hati ini pilihkan.
karna yang baik bukan selalu yang harus aku pilih
dan yang dikira buruk telah kehilangan maknanya.

semua masih ada untuk ku , disana
Hikmahnya...

Indahnya...

Biarkan hatiku yang mencari.
bilapun nanti akhir nya aku gagal kamu tak usah khawatir sebab aku tau jalan dimana aku harus kembali pulang.

kita hanya perencana
lambat atau cepat hanya keMahaanNYA akan menjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline