Lihat ke Halaman Asli

Butuh Pemimpin, Bukan Penguasa

Diperbarui: 9 Juni 2017   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.co.id/search?q=hijab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwihvL3X77DUAhUMu48KHa_5B1UQ_AUIBigB&biw=1047&bih=468#tbm=isch&q=pemimpin+yang+baik&imgrc=_

Dalam pemilihan umum yang terjadi pada saat ini, kita bisa melihat apa yang terjadi dimana salah satunya yaitu masalah indikasi kuatnya politik kekerabatan. Pada era yang dikatakan demokrasi pada masa sekarang ini, bisa kita lihat bahwa politik kekerabatan di indonesia ini semakin kuat. Dalam mimilih pemimppin kita harus memilih pemimpin yang baik, akan tetepai pada kenyataannya dmokrasi di indonesia masih di halangi oleh kuatnya politik kekuasan yang menghalangi calon pemimpin terbaik untuk maju. bisaa jadi yang disodorkan parpol bukanlah calon pemimpin, melainkan calon penguasa. Padahal itu adalah dua hal yang berbeda.

Calon pemimpin adlah orang terbaik yang siap berkorban untuk rakyat. Karena Negara kita ini semua kedaulatan ditangan rakya. Pemimpin dipilih lansung oleh rakyat dan harus memerintah untuk rakyat . Sementara itu calon penguasa dapat maju karena keinginan hanya untuk memrintah bukan untuk kepentingan rakyat melainkan kepeningan pribadi atau diri sendiri.

Sulit ditemukan calon penguas yang berkorban untuk rakya. Karena sebelum menang saja, dia berkorban mengeluarkan biaya agar bisa diusung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline