Lihat ke Halaman Asli

Rani Yulia Rukmana

Kaum nocturnal

Mengeja Bahagia dalam Bingkai Sederhana

Diperbarui: 30 Desember 2020   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Freepik.com

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membuat diri menjadi bahagia. Mulai dari terlibat dalam hal-hal sosial, sampai pada memfokuskan diri untuk urusan personal. Tidak ada tolok ukur yang absolut untuk menentukan rasa bahagia seseorang, karena bagi sebagian orang, bahagia bisa didapatkan dengan cara sederhana, sementara yang lainnya menganggap bahagia itu rumit dan istimewa.

Jika orang lain mampu menerjemahkan bahagia dalam banyak bentuk dan cara, maka inilah definisi bahagia yang aku punya.

Kebahagian adalah Cara Kita Menjalani Hidup

Menurutku, kebahagiaan tidak datang begitu saja. Kebahagiaan adalah bentuk tindakan, sebuah kegiatan, bukan sesuatu yang diam-diam diberikan, bukan sesuatu yang secara ajaib kutemukan saat membaca tulisan "Jangan lupa bahagia" di sebuah papan pengumuman. Tapi kebahagiaan itu datang dari keberhasilan memecahkan masalah. 

Aku teringat, masalah yang aku hadapi saat berada di semester 4 perkuliahan, 6 tahun lalu. Saat itu Ayah tak lagi menyanggupi biaya kebutuhan sehari-hari selama kuliah, beliau hanya mampu membiayai pendidikan saja, biaya kos-kosan, makan, jajan, dan kebutuhan lain menjadi tanggungjawabku. 

Ketika itu perasaanku berkecamuk, sedih dan bingung tentang bagaimana aku harus melanjutkan pendidikan yang masih panjang sementara aku juga perlu mencari penghasilan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. 

Masalah ini membuatku cemas, banyak kekhawatiran yang bertaut saling menyaut bersama resah yang tak tentu arah. Hingga aku menyadari, bahwa waktu terlalu berharga jika kuhabiskan hanya untuk terpuruk dalam kegelisahan. Akhirnya, aku mengerahkan kemampuan untuk mencari pekerjaan.

Beruntungnya, sebuah perusahaan telekomunikasi menerimaku sebagai pegawai paruh waktu. Sungguh, ini adalah tahun-tahun penuh perjuangan. Membagi peran untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswi juga sebagai seorang karyawan, adalah bagian yang tidak pernah aku rencanakan. 

Meski pelik, namun pada akhirnya aku berhasil memecahkan masalah yang terasa sangat memekik. Keberhasilan kecil ini memberi kebahagiaan yang mahal harganya. Proses menjalani kehidupan sebagai mahasiswi yang juga bekerja, adalah keluh yang aku nikmati. Meski perjalannya tak selalu mulus, tapi aku bangga bisa menjalaninya dengan tulus hingga berhasil menaklukan ketidaksiapan dengan terus berpaku pada upaya yang tak putus.

Setelahnya, aku menyadari bahwa kebahagiaan tidak ada di mana pun secara spesifik, melainkan terletak dalam cara kita menjalani hidup. Masalah tidak akan pergi, mereka hanya datang silih berganti dengan nilai yang sama atau lebih berarti.

Bahagia Karena Terus Melakukan Sesuatu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline