Lihat ke Halaman Asli

Rani Yulianty

Moms two kids

Rekam Jejak Sejarah ASEAN Lewat Foto

Diperbarui: 22 Agustus 2016   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

. (Foto: Arsip Nasional RI)

. (Foto: Arsip Nasional RI)

Saat foto bicara, saat itulah kita bisa membaca cerita tanpa kata. Yang ada hanyalah gambar sarat makna. Itulah yang saya tangkap saat melihat foto-foto yang dihadirkan dalam pameran foto “Asean Community 2015 and Beyond.” Acara pameran foto yang memajangkan jejak perjalanan sejarah ASEAN sejak mulai berdiri sampai sekarang. Pameran foto ini diselengggarakan sejak tanggal 06 Agustus 2016 sampai dengan 13 Agustus 2016. Menteri Luar Negeri yaitu Ibu Retni L.P Marsudi sendirilah yang membuka secara resmi acara pameran ini.

Di manakah acara pameran ini diselenggarakan? Buat kamu yang kemarin beruntung bisa hadir di acara pameran foto ini pastinya sudah tahu kalau acara ini digelar di Museum Seni Rupa dan Keramik yang berlokasi di Jl. Pos Kota No.2, Kota Tua Jakarta. Pameran ini diselenggarakan oleh Ditjen Kerja Sama Asean Kementerian Luar Negeri dalam rangka memperingati HUT ASean yang ke-49 tahun.

Yaap … siapa sangka, saya sendiri baru ngeh kalau HUT Asean itu bulannya sama dengan HUT RI yaitu bulan Agustus. Berarti bulan Agustus merupakan bulan yang penuh sejarah, banyak peristiwa penting yang terjadi yaitu hari Kemerdekaan RI dan bulan berdirinya organisasi terbesar di negara-negara Asia Tenggara.

Seperti yang pernah kita pelajari di buku pelajaran sosial bahwa Asean merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau kalau dalam bahasa Indonesia adalah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (PERBARA).  Organisasi antarnegara ini awal mulanya dibentuk oleh 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura. Negara-negara ini mendirikan organisasi ASEAN dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dam pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Intinya sih untuk memajukan perekonomian di negara-negara Asia Tenggara agar tidak ketinggalan dengan negara-negara ASIA lainnya. Selanjutnya, negara-negara di Asia Tenggara lainnya menyusuk bergabung yaitu Brunai Darussalam yang bergabung tahun 1984, Vietnam yang bergabung tahun 1995, Laos dan Myanmar yang bergabung tahun 1997, dan terakhir Kamnoja bergabung tahun 1999.

Latarbelakang didirikannya Asean yaitu era 1960an yang rawan konfli di kawasan Asia Tenggara karena adanya perebutan pengaruh ideologi antarkekuatan militer negara-negara besar. Terjadi konflik juga di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara sehingga akhirnya disepakatilah mendirikan organisasi antarnegara yang memiliki tujuah menciptakan suasana damai, aman, stabilm dan stabil di kawasan Asia Tenggara.

Dalam acara pameran ini dihadirkan 60 foto yang merekam jejak perjalanan Asean. Rekam jejak itu dimulai dari saat didirikannya ASEAN yaitu berdasarkan Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 oleh Menteri-Menteri LUar Negeri 5 negara yaitu Menteri Narciso Ramos dari Filipina, Menteri Adam Malik dari Indonesia, Menteri hanta Khoman dari Thailand, Menteri Tun Abdul Razak dari Malaysia, dam Menteri S.Rajaratnam dari Singapura yang menandatangani pembentukkan ASEAN.

Melalui foto-foto yang dipamerkan, saya bisa mleihat perjalanan ASEAN selama 49 tahun. Bagaimana organisasi antarnegara ini didirikan, apa visi misinya, apa saja kegiatan yang sudah dilakukan, dan keberhasilan apa saja yang sudah dicapai. Setidaknya sebagai warga negara Indonesia yang menjadi sakah satu negara pendiri ASEAN saya bisa mengetahui kontribusi negara kita terhadap perkembangan organisasi di Asia Tenggara. Saya pun bisa berbangga hati terhadap negara ini yang memiliki tujuan mulia menciptakan kondisi aman dan sejahtera di kawasan ASEAN. Saya pun tentunya bercita-cita suatu saat nanti bisa melakukan perjalanan ke negara-negara ASEAN, selain Singapura dan Malaysia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline