NAMA : RANITA FAKHIRAH IMRAN
NIM : 2410416120006
KELAS : B
DOSEN MATA KULIAH : Dr. ROSALINA KUMALAWATI. S.Si M.Si.
MATA KULIAH : PENGINDERAAN JAUH
MAHASISWA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT, BANJARMASIN, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, PRODI S1 GEOGRAFI.
Penginderaan jauh menurut Lilesand et al. (2004) mengatakan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji. Penginderaan jauh dalam bahasa Inggris disebut Remote Sensing, bahasa Perancis disebut Teledetection, bahasa Jerman adalah Fernerkundung, Portugis menyebutnya dengan Sensoriamento Remota, Rusia disebut Distantionaya, dan Spanyol disebut Perception Remota.
Sumber: http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/132314541-LILI_SOMANTRI/makalah_Guru.pdf
Di tugas kali ini, saya akan menganalisis objek – objek ataupun yang bisa disebut dengan citra yang tepatnya berada di kelurahan Pemurus Luar, Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan, dengan menggunakan aplikasi Google Map dan membandingkannya dengan di lapangan langsung menggunakan aplikasi geotagging yakni dengan mengambil fotonya menggunakan aplikasi geoagging tersebut. Mengapa?? Karena untuk mengetahui apakah yang saya lihat di Google Map sebelumnya sudah sesuai atau tidak sesuai dengan Google Map dan di lapangannya langsung.
Geotagging adalah proses penambahan metadata yang berisi informasi geografis tentang suatu lokasi ke dalam peta digital. Data biasanya terdiri dari koordinat lintang dan bujur, tetapi mungkin juga menyertakan stempel waktu, serta tautan ke informasi tambahan. Metadata geotagging dapat ditambahkan secara manual atau terprogram. Sedangkan Google Map adalah adalah layanan web yang menyediakan informasi terperinci tentang wilayah geografis dan situs di seluruh dunia. Di Google Maps dan layanan GPS serupa, penandaan geografis juga dapat disebut sebagai dropping pin. Pin dapat ditandai dengan informasi kontekstual untuk berbagi informasi tentang lokasi fisik tertentu. Jenis info kontekstual yang populer termasuk foto, video, URL situs web, dan kode QR. Geotagging dapat membantu pengguna menemukan berbagai informasi spesifik lokasi dari perangkat. Misalnya, seseorang dapat menemukan gambar yang diambil di dekat lokasi tertentu dengan memasukkan koordinat garis lintang dan garis bujur ke dalam mesin pencari gambar yang sesuai.
Mengapa saya melakukan penelitian penginderaan jauh ini langsung ke lapangan? Yaitu, untuk mengamati objek yang di teliti dengan yang di lapangan langsung, apakah sudah sesuai dengan Google Map atau tidak sesuai. Manfaat dari penelitian yang saya lakukan ini juga untuk melatih diri sendiri agar bisa meneliti ataupun mengamati ke lapangan untuk mengetahui objek yang di teliti sudah sesuai atau tidak sesuai dengan Google Map. Di sini, saya mengambil foto di lapangan dengan menggunakan aplikasi Geotagging ( GPS Map Camera ).