Lihat ke Halaman Asli

Rani Safitri

Stakeholder Pendidikan

Seni Islami Hadroh Jadi Kekuatan Budaya di Desa Koreak

Diperbarui: 29 Juli 2024   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Hadroh Desa Koreak oleh Mahasiswa KKN UM Kuningan 

Minggu, 28 Juli 2024. Mahasiswa KKN UM Kuningan melaksanakan kegiatan Hadroh di Mushola Ar-Rahim. Kegiatan ini guna melatih skill ibu-ibu dalam memainkan alat musik hadroh. Alat musik tersebut biasanya digunakan untuk mengiringi rebana dengan lantunan sholawat Nabi.

Biasanya para mahasiswa melakukan sholat keliling ke mushola-mushola yang ada di Desa Koreak. Sebanyak 15 orang, ibu-ibu yang mengikuti pelatihan Hadroh sangat senang dan bersemangat. Kegiatan tersebut dilakukan setelah sholat Isya berjamaah. 

Hadroh dapat dimaknai sebagai perkumpulan atau kelompok yang mana terdapat iringan rebanan dengan lantunan sholawat nabi. Dalam segi bahasa Hadroh diambil dari kata Hadhoro-yudhiru-hadron-hadhoroton yang memiliki arti kehadiran. Kesenian rebana yang mengakar pada kebudayaan Islam sering disebut sebagai kegiatan syiar lewat syair.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline