Mau Jadi Guru atau Ahli Fashion
Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang mulia, dengan label yang diberikan masyarakat "pahlawan tanpa tanda jasa" jelas itu tidak ternilai harganya. Ciri perilaku guru yang sopan, baik, teladan dan berakhlak mulia sudah menjadi ciri khasnya. Tak ada manusia yang sempurna termaksud juga seorang guru. Mempunyai kesalahan itu sah-sah saja. Tapi bagaimana jika kesalahannya tak sesuai dengan profesi yang di embannya ? Sebenarnya ini bukan kesalahan guru yang fatal hanya saja sedikit tak mencerminkan profesinya.
Berdasarkan pengamatan penulis yang juga bersekolah sebagai calon guru sering kali melihat calon guru lain mengenakan pakaian yang berlebihan saat kuliah terutama kaum hawa. Bukan suatu kesalahan memang, ingin terlihat cantik dan menarik itu kodrat semua wanita. Akan tetapi terlihat cantik dan menarik bukan berarti harus mengenakan pakaian ketat di kampus bukan. Coba kita bertanya lagi apakah pantas calon guru yang akan mengajar di sekolah dengan ratusan murid yang di hadapannya tapi mengenakan baju ketat, rok ketat bahkan ada yang segaja di robek di bagian belakang menyentuh lutut belakang sedangkan tak mengenakan legging, lalu mengenakan jilbab yang hias sedemikian rupa, belum lagi polesan wajah yang berwarna menambah kecantikan.
Apakah itu pantas ? tak apa jika anda mengajar siswa Sekolah Dasar yang tak terlalu paham. Namun lain halnya jika siswa yang diajarkan itu SMP bahkan SMA. Apakah itu pantas ? siswa yang tak hanya perempuan melihat calon guru yang cantik dan seksi mengajar didepanya. Saya yakin mereka pasti tak akan berpaling melihat anda. Tak hanya kepada kaum hawa saja tulisan ini juga ditujukan pada kaum adam. Saya juga melihat yang laki-laki yang seharusnya berambut pendek dan rapi malah gondrong sampai sebahu. Apakah itu pantas?
Sekali lagi, saya tidak melarang calon guru terlihat cantik, justru karena kita wanita kita harus terlihat cantik namun masih di batas normal alias sopan. Karena kita calon guru maka sepatutnya kita memberikan contoh yang baik pada siswa-siswi kita. Seperti sebuah pepatah mengatakan "guru kencing berdiri, murid kencing berlari " tentu kita tak ingin siswa kita mencontoh yang buruk. Semua kembali kepada diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H