Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia sedang mengadakan program KKN Tematik 2022 berbasis SGD's, sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat yang diselenggarakan pada tanggal 11 Juli - 10 Agustus 2022. Program ini merupakan salah satu pengabdian kepada masyarakat yang mampu mengembangkan, memperluas, dan mendorong percepatan pemberdayaan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan UPI yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. (PP No. 6 Tahun 2004 pasal 6 ayat 3).
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 7.000 mahasiswa yang dibagi menjadi 149 kelompok besar. Salah satunya adalah kelompok 76 yang beranggotakan 29 mahasiswa dengan mengusung tema "Desa Infrastruktur dan Inovasi sesuai kebutuhan" di kampung Batuloceng Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Hasil survei yang telah dilakukan, maka kami memutuskan program-program yang sesuai dengan tema yang diamanahkan dan kebutuhan dari desa itu sendiri. Kelompok kami membagi 3 program besar pada berbagai bidang, yaitu infrastruktur, pendidikan, dan UMKM. Sebagai bentuk inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan, maka kami memberikan bimbingan secara akademik ataupun non-akademik yang dikhususkan untuk anak-anak usia sekolah dasar Kampung Batuloceng Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang. Pemberian bimbingan ini difokuskan pada bimbingan non-akademik sebagai bentuk pengimplementasian pembelajaran Ekoliterasi melalui praktikum growing crops hydroponik untuk anak-anak usia sekolah dasar.
Ekoliterasi merupakan kesadaran tentang pentingnya lingkungan hidup. Maka dari itu kami ingin membantu siswa-siswa usia sekolah dasar untuk lebih mencintai lingkungan dengan memberikan pengalaman langsung cara budidaya tanaman dari hal kecil yaitu hidroponik.
Growing crops Hydroponik merupakan kegiatan bercocok tanam yang dilakukan dengan teknik hidroponik. Hidroponik merupakan kegiatan budidaya tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media tanam utamanya. Hidroponik yang kami lakukan menggunakan sedikit tanah sebagai perantara air dengan tanaman. Diharapkan pada kegiatan ini dapat membantu anak-anak khususnya usia sekolah dasar mengenali dan mencoba bercocok tanam dengan teknik hidroponik yang akan bermanfaat untuk kehidupan yang akan datang. Kegiatan hidroponik yang kami lakukan dengan memanfaatkan barang bekas seperti botol yang digunakan sebagai pot tanaman dengan cara memotong botol menjadi 2 bagian, kemudian bagian atas dibalik dan letakan di atas potongan botol bagian bawah yang telah diisi air. Selanjutnya masukkan tanah sampai hampir penuh, taburkan benih kangkung yang sudah direndam selama satu hari. Tutup dengan sedikit tanah dan simpan ditempat teduh untuk 2-3 hari untuk membantu pertumbuhan kangkung, lalu simpan tanaman di area yang terkena sinar matahari pada hari ke 4 agar kangkung tumbuh dengan kokoh dan berwarna hijau pekat.
Pelaksanaan kegiatan ini disambut baik oleh anak-anak dan didukung oleh para orang tua kampung Batuloceng dengan antusiasme yang sangat luar biasa. Beberapa hari setelah dilaksanakannya kegiatan ini, antusiasme anak-anak masih terlihat yang ditandai oleh beberapa anak yang mengaku senang bisa bercocok tanam di rumah dan menantikan pertumbuhan tanaman setiap harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H