Lihat ke Halaman Asli

Literasi Sosial Budaya Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 15 Maret 2023   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

LITERASI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA

Masyarakat Indonesia yang majemuk  terdiri atas berbagai ras, agama, suku dan budaya serta golongan  menjadi kekayaan Negara Indonesia, namun juga dapat menjadi salah satu faktor terbesar yang mengancam keamanan dan kesatuan Negara Republik Indonesia jika terpecah belah. 

Pancasila  juga semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar negara, jati diri bangsa juga semboyan yang memegang peranan penting dalam tombak pemersatu bangsa Indonesia diharapkan dapat mempersatukan masyarakat Indonesia, sejatinya masih banyak Masyarakat Indonesia yang sadar tanpa sadar melakukan tindakan SARA di kehidupan asli maupun di dunia maya, maraknya tindakan dan komentar yang mengandung SARA menjadi salah satu bukti bahwa Literasi Sosial Budaya Masyarakat Indonesia harus lebih di kembangkan lagi.

      A. SARA di Indonesia

SARA merupakan topik yang masih sangat senitif di Indonesia maupun di negara lainnya. Meskipun sudah ada Undang-Undang yang sah dan berlaku mengenai perbuatan SARA namun nyatanya masih banyak Masyarakat Indonesia yang menyebarkan ujaran kebencian juga diskriminasi yang mengandung unsur SARA terutama dalam dunia Maya. 

Letak Indonesia yang strategis sejak dulu memudahkan agama atau kepercayaan juga kebudayaan masuk. Seiring berkembangnya zaman juga adanya Globalisasi dan perkembangan teknologi yang memberikan dampak besar di berbagai dunia termasuk Indonesia. Dimana kebudayaan, agama dan kepercayaan dari berbagai negara secara cepat menyebar dan diterima. 

Konflik SARA tidak hanya timbul dari kemunculan globalisasi, nyatanya konflik atau isu SARA di Indonesia sudah marak terjadi semenjak masa pemerintahan kolonial Belanda dimana hak setiap masyarakat yang berada di Indonesia dibedakan berdasarkan ras. 

Meski Negara Indonesia telah meraih kemerdekaan yang diraih dari adanya perasaan senasib dan gotong royong dari golongan pemuda seluruh Indonesia, nyatanya setelah kemerdekaan pun, masih ada konfik SARA yang mendiskriminasi golongan minoritas di indonesia.

     B. Solusi yang diajukan

Indonesia sebagai negara berkembang tentu tidak akan terlepas dari konflik yang ada dalam masyarakatnya, entah itu berasal dari luar maupun dalam negeri. Selain pada isu politik dan agama, krisis ekonomi juga menjadi salah satu pemicu konflik terbesar di masyarakat Indonesia. Kebanyakan golongan masyarakat lebih mementingkan kepentingan diri pribadi dari pada kepentingan orang-orang banyak. 

Adapun kemampuan literasi sosial masyarakat Indonesia yang harus dikembangkan lagi, contohnya dengan membiasakan komunikasi yang baik, juga melalui pendidikan sosial dan kewarganegaraan sebagai contoh pengembangan materi dan pembiasaan sikap gotong royong juga harus di kembangkan serta dibiasakan  dalam setiap individu masyarakat Indonesia, pemikiran tentang pemprioritasan mayoritas dan diskriminasi akan kaum minoritas pun harus dapat dihilangkan dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk dapat bertoleransi dan dapat ikut bekerja sama dalam gotong royong dalam kepentingan kesejahtereaan bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline