Lihat ke Halaman Asli

Kritik Film "Imperfect"

Diperbarui: 24 Maret 2021   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa rasa kurang percaya diri secara fisik kerap sekali di alami oleh semua orang? Apalagi pada remaja jaman sekarang, biasanya mereka menyebut itu "Insecure". Mengapa demikian? Karena biasanya perubahan fisik pada remaja itu terjadi saat seorang individu mencapai usia remaja, dimana seorang remaja akan mengalami masa perubahan atau masa transisi dari anak-anak menjadi orang dewasa. Pada masa itu banyak sekali perubahan yang terjadi karena pengaruh hormonal. Perubahan fisik yang terjadi itulah tentu saja sangat mempengaruhi penampilan fisik, seperti bertambahnya berat badan dan tinggi badan.

Karena ketidak sesuaian antara penampilan fisik yang di persepsi oleh remaja dengan penampilan fisik idealnya akan muncul lah ketidak puasan terhadap penampilan fisiknya. Hal itu tentunya membuat para remaja merasa minder dengan dirinya sendiri dan akan merasa sangat sedih. Dengan demikian hal tersebut akan membuat dirinya menjadi seperti yang ia ingin kan. Mereka akan terus menerus merubah dirinya itu karena selalu merasa kurang.

Imperfect merupakan film karya Ernest Prakasa yang berhasil menarik perhatian para penggemar film di tanah air. Film ini rilis pada tahun 2019. Film yang menceritakan tentang body shamming dan self love. Apa yang rasakan pada remaja juga dirasakan oleh Rara (Jessica Mila).

Berkisah mengenai Rara (Jessica Mila) yang terlahir dengan gen gemuk dan kulit sawo matang, warisan sang ayah. Sementara, adiknya Lulu (Yasmin Napper) mengikuti gen ibu mereka Debby (Karina Suwandi) yang merupakan mantan peragawati tahun 1990-an. Rara dan Lulu memiliki tampilan berbeda dengan sang adik.

Rara  rupanya telah mengalami body shaming dari ibunya sendiri sejak kecil, dan di lingkungan ia kerja, perlakuan yang serupa juga ia dapat dari rekan-rekan sekantornya itu.  Bahkan body shaming yang ia terima itu terkadang membuat Rara berkecil hati dan menempuh segala cara agar mendapatkan bentuk tubuh yang ideal seperti rekan-rekan kerja yang lain nya.

Rara bekerja sebagai manajer riset di sebuah perusahaan kosmetik. Meski mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar, namun Rara mencintai pekerjaannya. Tetapi beruntungnya Rara memiliki kekasih, kekasihnya itu bernama Dika (Reza Rahadian), kekasih yang mencintai Rara apa adanya.
Suatu hari, muncul peluang bagi Rara untuk naik jabatan di kantornya itu, tapi bos Rara yakni KELVIN (Dion Wiyoko) mengharuskan Rara mengubah total penampilannya jika ia mau mengemban tanggung jawab baru ini. Dan ia harus membuktikan nya dalam waktu 1 bulan.

Hari demi hari Rara melakukan diet dan olahraga, hingga sampai dimana ia mendapatkan tubuh ideal itu, ketika ia sudah mendapatkan tubuh yang bagus dan wajahnya pula menjadi ramping dan cantik banyak orang yang mendekatinya, bahkan rekan-rekan kerjanya yang membody shaming nya sekarang menjadi temannya, dan sikap Rara menjadi berubah pula, ia lebih mementingkan penampilan nya, ia melupakan orang-orang yang dulu selalu ada buatnya, orang itu adalah sahabatnya dan juga Dika kekasihnya.

Hingga suatu hari Rara akhirnya menyadari segala hal yang telah ia lakukan selama ini, dan ia juga merasa bahwa dirinya yang dulu itu telah hilang. Ia merasa bahwa dirinya tidak bersyukur dan selalu merasa kurang hanya karena ingin terlihat sempurna.

Film ini sangat bagus, melihat sekarang ini, masyarakat selalu menjadikan fisik sebagai lelucon. Dengan film ini kita bisa tau bagaimana cara menerima fisik kita, apapun bentuknya dan seperti apa bentuknya. karena film ini menyadarkan kita apa artinya bersyukur dan tidak insecure. Meskipun alur dalam film ini tampak datar tetapi para pemain dalam film ini berhasil membuat emosi si penontonnya naik turun. Tetapi salah satu effort Jessica mila yang wajib di beri pengghargaan adalah bagaimana totalitas dirinya mengubah penampilannya menjadi sangat berbeda.

Terlepas dari semuanya, film ini sebuah pendobrak tentang fenomena-fenomena body shaming yang terjadi pada kehidupan kita sehari-hari. Dan film ini mengingatkan kita bahwa insekuritas dapat dirasakan sekalipun mereka yang kita nilai cantik atau ganteng bahkan terkenal. Karena orang lain tidak berhak menentukan standar kecantikan seseorang menurut mereka. Dan semua perempuan itu cantik berdasarkan versinya masing-masing dan berdasarkan orang yang tepat, kuncinya yaitu kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah tuhan berikan. Jika diri kita tidak bisa menerima diri kita sendiri, bagaimana orang lain mau menerima diri kamu? Maka mulai lah dari diri sendiri, selalu bersyukur dan tidak boleh insecure!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline