Lihat ke Halaman Asli

Ketika tumbuh dewasa

Diperbarui: 13 November 2020   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abu-abu. itulah yang aku rasakan saat ini. Saatnya dimana aku akan membawa hidupku kemana dan akan seperti apa nantinya. Apakah aku memiliki tujuan hidup? hidup seperti apa yang aku inginkan? Aku juga tidak tahu.


Dulu.. saat aku masih kecil aku ingin sekali segera menjadi orang dewasa, karena aku mengira bahwa menjadi dewasa itu menyenangkan, aku bisa merasakan hal-hal yang waktu aku masih kecil dilarang oleh orang tuaku. Dan semenjak aku memasuki masa remaja, aku bisa merasakan bagaimana proses menuju pendewasaan itu.


Sejak masa sekolah dasar aku memiliki banyak teman, dan itu sangat menyenangkan, aku selalu berpikir bahwa mereka menyanyangiku sebagai sahabatnya. Atau pun setiap ada orang yang berbuat baik padaku sekecil apapun hal itu aku selalu mengira bahwa orang itu peduli padaku dan aku mempercayainya.


Sampai ketika aku memasuki SMP, masa-masa dimana aku kehilangan kepercayaan kepada orang lain, orang-orang yang aku percaya ternyata tidak seperti yang aku pikirkan.


Saat itulah, aku tidak mengenal diri aku sendiri, yang dulunya aku si gadis periang dan selalu percaya bahwa semua orang itu baik. Seketika berubah menjadi gadis yang suka marah-marah dan kehilangan percaya dirinya.


Beberapa bulan telah aku lewati dan kini saatnya aku memasuki sekolah yang lebih tinggi yaitu SMA.


Aku mendaftarkan diri menjadi siswa di SMAN 1 PADALARANG, aku membuka lembaran baru. Dengan itu aku bisa sedikit melupakan kejadian buruk dulu, dan sedikit-sedikit bisa menjadi diriku kembali. Sekarang aku si gadis itu sedang memikirkan masa depannya, bagaimana caranya membahagiakan orangtuanya, dan membuktikan kepada orang-orang bahwa ia tidak seperti nya mereka pikirkan.


Aku salah, mengira bahwa menjadi dewasa itu menyenangkan. Dan andaikan ada pemutar waktu, aku ingin kembali kepada masa kanak-kanak, masa paling menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline