Sebagai perempuan yang lahir di kabupaten kuantan singingidan tumbuh besar di daerah kota taluk kuantan, ada rasa bangga tersendiri dalam diri ini. Dimana kota taluk kuantan ini daerahnya terkenal dengan tradisi pacu jalurnya, yang sekarang sudah menjadi suatu tradisi yang menginternasional.
Patut di banggakan juga pacu jalur ini pernah memperoleh kehormatan sebagai salah satu event nasional yang memperoleh piala anugrah pesona Indonesia kategori festival pariwisata terpopuler pada tahun 2017.
Pacu jalur merupakan sebuah perlombaan mendayung di sungai kuantan, dengan menggunakan sebuah perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon yang besar. Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kiri perahunya 1,3 m s/d1,5 m, dalam bahasa penduduk setempat Kata jalur berarti perahu. Setiap tahunnya, tanggal 23 -- 26 agustus di adakan pacu jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisional kabupaten kuantan singing,Riau. Bersamaan dengan perayaan hari kemerdekaan Repubplik Indonesia.
Festival pacu jalur ini biasanya di lakukan di sungai batang kuantan, hal ini yang sebagaimana tak lepas dari panjang catatan sejarah. Sungai batang kuantan yang terletak di antara kecamatan hulu kuantan bertepatan di bagian hulu di desa sungai pinang, dan kecamatan cerenti di hilir. Lokasi itu telah di jadikan sebagai pelayaran jalur pada abad ke 17, Dan di sungai ini pulaklah pacu jalur pertama kali di adakan. Sedangkan arena lomba pacu jalur bentuknya mengikuti aliran sungai batang kuantan. Dengan panjang lintasan sekitar 1km yang di tandai dengan enam tiang pancang.
PROSES PEMBUATAN JALUR
Jalur adalah jenis perahu yang di buat dari batang kayu pohon yang besar, utuh, tanpa di belah-belah, di potong- potong atau di sambung-sambung. Ciri ciri kayu yang di buat untuk jalur ini adalah: kukuh, kuat, ramping, artistik, sehingga waktu berpacu tidak di khawatirkan pecah jalannya laju dan sedap di pandang. Pembuatan jalur di butuhkan waktu proses yang sangat panjang. Yang intinya masyarakat atau warga yang membuat jalur tersebut harus selalu kelompok, bersatu, tidak berpecah belah hubungan antara sesama dan selalu kerja keras buat terbuntuknya jalur tersebut. Proses pembuatan pacu jalur ini cukup panjang, yaitu:
Untuk menyusun rencana kerja pertama-tama di selenggarakan musyawarah atau rapek kampung yang di hadiri oleh berbagai unsur seperti pemukat adat, cendikiawan, kaum ibu dan pemuda, dipimpin oleh seorang pemuda desa, biasanya pemuka adat. Bila di sepakati untuk membuat jalur, lalu di tentukan langkah lebih lanjut.
Memilih kayu, kayu yang di pilih itu harus memenuhi persyaratan kualitas( jenis ), ukuran dan lain lain, terutama bobot magis atau spiritualnya. Jenis kayu yang di pilih adalah kayu banio, kulim, kuyiang atau yang lainnya.
Menebang kayu, kayu yang di semah oleh pawang lain ditobang dengan alat kapak dan beliung, dahan dan ranting di pisahkan.
Memotong ujung, kayu yang sudah bersih diabung (dipotong) ujungnya menurut ukuran tertentu sesuai dengan panjang jalur yang akan dibuat kemudian kulit kayu di kupas,diukur dibagian haluan, telinga, lambung dan kemudian dengan alat benang.
Pendadaan atau meratakan bagian depan (dada) yakni bagian atas kayu yang memanjang dari pangkal sampai ke ujung.
Melubangi bagian dalam kayu yang panjang itu dengan ketebalan yang seimbang.
Menggiling atau memperhalus bagian samping atas sehingga terbentuk bagian bibir perahu sekaligus mulai luar dan bagian atas.
Membentuk haluan kemudi