Lihat ke Halaman Asli

Rani Fitriana

Guru di SDIT Luqman Al Hakim Kudus

Ikatlah Ilmu dengan Tulisan

Diperbarui: 4 Desember 2023   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ali bin Abi Thalib ra: pernah menyampaikan pentingnya mengikat ilmu dengan tulisan Beliau menyampaikan bahwa, "Semua penulis akan mati, hanya karyanya lah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti." Membaca dan menulis bagaikan dua sisi mata uang. Perannya seimbang dan sama besar, Sayang. banyak yang melupakannya. Menulis adalah proses menggali potensi dari dalam diri dan penciptaan sejarah yang abadi. Ada proses berfikir dan menganalisa. Jika anak-anak yang dilatih menulis, maka tidak hanya potensi terpendam yang tergali, tetapi juga kemampuan otak menganalis peristiwa juga semakin meningkat. Jika membaca bagaikan menjelajah separuh dunia, maka menuliskannya seperti meninggalkan jejak sejarah dalam penjelajahan itu sendiri.

Menulis bagi anak-anak adalah meningkatkan kecerdasan otak, karena dalam proses menulis, si anak menghubungkan satu ide dengan ide yang lainnya, Menulis menstimulasi kegembiraan, mengembangkan imajinasi, dan menghasilkan kepuasan batin.
Belajar menuliskan huruf juga melatih kemampuan anak memahami suatu konsep. Misalnya, di Taman Bermain, anak belajar memahami hubungan antara bunyi yang mereka dengar dengan huruf yang tertulis. Atau di kelas lima SD, anak belajar bahwa menuliskan suatu kata bisa membantunya merangkai ide atau berbagi pengalaman. Saat anak makin besar, kemampuan motorik dan komunikasi yang didapatnya dari kebiasaan menulis tangan akan membantunya lebih mudah menuangkan ide ke kalimat.

"Memang banyak fungsi menulis digantikan oleh tombol di papan ketik. Tetapi, anak tetap harus bisa tangan tangan. Mereka akan lebih cepat menulis dengan ketika mencatat. Dan, mereka akan punya keterampilan hidup yang tidak tergantikan oleh teknologi," ujar Aizena Masykouri, psikolog anak di Klinik Kancil yang juga seorang pengajar. sasalah yang bisa muncul bila anak tak cakap tidak adalah masalah komunikasi, Kita berkomunikasi tidak saja secara lisan, tetapi juga tulisan. Terutama ketika ada kebutuhan untuk mencatat atau menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Apalagi, dalam limu psikologi, menulis penting karena memungkinkan seseorang untuk dapat dipahami kepribadian dan kecerdasannya melalui tarikan garis yang dibuatnya."

Untuk anak di SD, dorong ia untuk menulis kartu ucapan sendiri, kepada teman, nenek, atau kerabat sat mereka berulang tahun, atau minta bantuannya menuliskan resep masakan, Misalnya bantu anak unt berusaha menulis dengan hati-hati, tak harus terburu buru. Maklumi dan katakan bahwa melakukan kesalahan itu wajar, tak perlu cemas.

Nah, sekarang timbul pertanyaan, bagaimana kita memulai menulis? Banyak orang yang mengeluh tidak bisa menyelesaikan tulisannya yang sudah setengah jadi. Ada pula yang mengeluhkan susahnya mencari  tulisan. Untuk menciptakan suatu tulisan, hal terpenting yang mutlak diperlukan adalah ide. Para penulis terkenal sangat menganjurkan orang yang ingin menulis untuk memperbanyak literature alias banyak membaca Dengan membaca, secara tidak sadar, kita akan "kebanjiran" ide. Dan ketika kita menemukan suatu ide sebaiknya langsung menuliskannya di sebuah notebook kecil yang bisa dibawa ke mana-mana. Dengan menuliskan ide tersebut di sebuah buku khusus, kita tidak akan kehilangan "barang berharga tersebut. Dan bila pada saat itu kita belum bisa menuliskan ide tersebut, lain kesempatan kita bisa dilakukan.

Untuk melatih kemampuan menulis seseorang Jika seorang pemula, Anda bisa menuliskan apa yang Anda rasakan dalam keseharian dalam diary atau buku harian khusus. Ini bermanfaat untuk merangsang keinginan untuk terus menulis. Karena, menulis tentang diri kita sendiri adalah hal yang paling mengasyikkan Untuk itu, sering-seringlah mengisi kertas-kertas puth diary dengan kisah-kisah menarik. Ketika seorang muslim telah mendapat imu seharusnya ia menulisnya agar ketika lupa ia dapat membukanya lagi.

Dalam Surat Al-Qalam ayat 1 dan al-Alaq ayat Allah SWT juga memberikan isyarat kepada kam muslimin bahwa ilmu-Nya sangat luas, tiada batas dan tiada terhingga. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan untuk menuntut ilmu agar datut dimanfaatkan untuk kepentingan duni orang lain ag duniawi dan untuk tidak ladan menyampaikannya knea yang memilikiny meninggal dunia.

Ilmu itu seperti hewan buruan, maka ikatlah (dengan menuliskannya).

Ini mengisyaratkan betapa pentingnya menulis dalam hal kita mencari ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline