Suka sarapan yang mudah, cepat, dan praktis? Anda mungkin bisa mencoba sarapan dengan mengonsumsi sereal. Sereal merupakan salah satu alternatif menu sarapan yang tinggi karbohidrat karena pada umumnya dibuat dengan bahan utama serealia, misalnya tepung jagung. Cara mengonsumsi sereal biasanya ditambahkan dengan susu ataupun yoghurt, dan bisa juga dinikmati langsung. Semakin berkembangnya variasi dan inovasi makanan, saat ini terdapat produk susu sereal yang berbentuk serbuk instan. Produk tersebut terbuat dari susu bubuk dan sereal yang dapat ditambahkan bahan makanan lain ataupun tidak.
Nah, untuk produk sereal itu sendiri, tentunya sudah familiar di sekitar kita merek-merek terkenal, seperti Kok* Krun*h, Hon*y St*rs, M*lo, K*llogg's Corn Flakes, O*eo, dan masih banyak lagi. Pernahkah Anda berpikir teknologi seperti apa yang membuat bentuk-bentuk dari sereal tersebut menjadi sangat variatif, unik, dan memanjakan mata? Ada yang berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya, kemudian ada bentuk yang menyerupai karakter tertentu, bentuk bintang, bola, bantalan, dan lain-lain. Bahkan sereal menjadi semakin menarik karena selain bentuk dan warna yang variatif, rasa dan teksturnya juga cocok di lidah.
Ternyata, teknologi pangan yang berperan dalam proses pembuatan sereal tersebut adalah teknologi ekstrusi. Tidak hanya pada sereal, berbagai macam snack atau camilan kemasan yang sering kita makan juga menggunakan teknologi ini. Ada yang berbentuk panjang, lonjong, bulat, segitiga, bantalan, bahkan sampai yang berbentuk jaring-jaring.
Lalu apa sih ekstrusi itu?
Ekstrusi adalah teknologi atau cara pengolahan makanan ringan yang menggunakan prinsip tekanan tinggi untuk membuat produk dengan bentuk sesuai keinginan. Prinsip dasar dari ekstrusi adalah pembentukan granula kecil makanan atau partikel bubuk menjadi potongan besar dengan menggunakan tekanan tinggi. Proses ekstrusi dilakukan dengan menggunakan alat ekstruder. Tahapan dari proses ini terdiri dari pencampuran, pemanasan, pemotongan, dan pencetakan bahan pangan dengan hasil akhir berupa puff kering. Proses ekstrusi hanya terjadi dalam 5-10 detik saja loh. Tentunya ini diterapkan dengan metode HTST (High Temperature Short Time) menggunakan suhu tinggi, yaitu 200-300 derajat celcius.
Dalam buku Pengantar Teknologi Pangan oleh M.M. Koeswardhani, dkk (2006), adonan bahan pangan yang akan diekstrusi dibuat dengan memasukkannya ke dalam steam cooker, lalu dicampur (diuleni), dan dimasak dengan menggunakan uap panas bertekanan 2-4 kg/cm2, dan waktu yang terkontrol. Selanjutnya adonan akan berbentuk lembaran yang kemudian dipindahkan ke mesin ekstruder melalui konveyor. Lalu adonan dipress dan dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Dengan mesin ekstruder ini, dapat menghasilkan bermacam-macam bentuk sesuai dengan produk yang akan diproduksi. Faktor yang mempengaruhi proses ekstrusi secara alami yaitu kondisi mesin ekstruder dan sifat bahan pangan yang digunakan. Sedangkan dalam pengoperasiannya, parameter yang perlu diperhatikan adalah tekanan, suhu, diameter lubang pencetak (die), dan rata-rata potongan.
Nah, begitulah teknologi di balik bentuk sereal sarapan yang unik dan bervariasi. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H