Aaaaaaaaaaaa!!!!
Terlihat sebuah mobil BMW yang melaju sangat kencang menghampiri seorang gadis kecil yang sedang menyebrang. Alih-alih terdengar suara seorang pria yang memanggil namanya. Gadis itu berbalik dan merengek ketakutan. Cepat-cepat pria itu berlari menghampiri gadis itu.
BRAKKKK!!! Pria paruh baya itu berhasil mendorong tubuh gadis itu tapi di sisi lain dirinya lah yang menjadi korbannya. Tubuhnya terpental jauh hingga kepalanya terbentur keras diatas trotoar. Darah segar mengalir begitu saja dari kepalanya. Permen lolipop yang di genggamnya pun ikut hancur bersamnya.
"Ayahhhhhhhhhh!!!!" napas wanita berumur 20 tahun itu terengah-engah.
Keringat dingin itu memenuhi sekujut tubuhnya. Dia memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.
Ahhh yaa!! Mimpi buruk itu terus saja menghantuinya selama sepuluh tahun terakhir ini.
"Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus menemukan siapa pelakunya" ucapnya pelan.
Ya, pria paruh baya itu adalah Rehan ayahnya. Ayah kandungnya yang sangat menyayanginya. Tapi sayang takdir sudah berkehendak karena kecelakaan itu ayahnya meninggalkannya untuk selamanya. Hanya ibunya lah harapan satu-satunya. Tapi ibunya malah menyalahkannya atas kepergian ayahnya. Dan pada akhirnya ibunya harus di bawa ke rumah sakit jiwa karena kehilangan akal sehatnya.
"Bu, lihat ini Lisa, Lisa sudah besar bu!" ucapnya.
"Lisaa, Lisaa.." Suaranya pelan.
"Iya bu, ini Lisa anak ibu!"katanya.
"Dasar pembunuh pergi kamu dari sini! Saya benci lihat kamu!. Gara gara kamu suami saya meninggal.Pergiiiiiiii!!!Pergiiiii!" usir Sinta.
"Rehannnnnn kembali Rehannnnnn!! "Teriak Sinta sambil mengamuk.
Perih, sesak, sakit itu yang dirasakan Lisa. Saat Sinta ibunya sendiri menganggap dirinya sebagai pembunuh ayahnya sendiri. Jika boleh memilih Lisa ingin dirinya lah yang mengalami kecelakaan itu, Lisa tidak sanggup melihat ibunya yang terkena gangguan jiwa karena ditinggal ayahnya.
"Akan aku pastikan aku akan menemukan orang yang telah membunuhmu ayah" Ucapnya dalam hati.
"Lisaa?" Tanya Fahri