Lihat ke Halaman Asli

Rani Annisa

Arsitektur

Acara Kurang Sedap Tanpa Atraksi Kuda Lumping di Pagertoyo

Diperbarui: 25 Februari 2022   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pagertoyo - Kesenian kuda lumping ini berdiri dari sanggar yang diberi nama "Turonggo Arum Sari". Melihat penurunan dari minatnya generasi muda akan pelestarian kesenian daerah, tercetuslah Paguyuban Kuda Kepang ini yang berdiri sejak tahun 2018 di desa Pagertoyo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

"Setelah sempat terhenti akibat pandemi, pertunjukan kuda lumping ini kembali tampil dalam acara-acara seperti acara pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar lainnya", ujar Mas Irfan selaku pengurus sanggar.

Mendengar alunan gamelan pengiring membuat warga sekitar berbondong-bondong untuk menyaksikan pertunjukan kuda lumping ini. Tak hanya warga sekitar, banyak juga warga dari luar daerah, bahkan turis asing yang berdatangan demi menyaksikan atraksi kuda lumping ini.

Bapak Sutrisno selaku Ketua Paguyuban menyampaikan bahwa sejak berdirinya sanggar ini peminat yang ikut bergabung semakin meningkat bahkan di kalangan anak-anak. 

Kemudian dari pengakuan warga setempat, tanpa atraksi kuda lumping di sebuah acara akan terasa hambar mengingat atraksi ini sangatlah menghibur dan juga bermakna bagi pelestarian kesenian daerah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline