Apa itu masa iddah dalam?
Masa Iddah ialah masa penantian yang wajid dilaksanakan oleh perempuan muslim yang dicerai oleh suaminya, pada masa penantian ini, perempuan yang baru saja cerai( cerai mati ataupun cerai hidup) tidak boleh langsung menikah lagi. ' iddah sebagai suatu masa yang telah ditetapkan oleh Allah setelah terjadi perpisahan yang harus dijalani oleh si isteri dengan tanpa melakukan perkawinan sampai masa ' iddah- nya. Tujuan dari masa iddah ini supaya sang istri mempunyai waktu untuk berduka dan menyembuhkan dirinya dari rasa sakit. Masa iddah sendiri memiliki dua jenis, yaitu iddah karena perceraian dan iddah karena kematian.
Dasar hukum masa iddah
Masa iddah sesuai dengan ketentuan Pasal 34 ayat (2) PP 9/1975, Perceraian dengan segala akibat-akibatnya dianggap sah sejak terdaftar dalam daftar pencatatan kantor pencatatan oleh Pegawai Pencatat. Namun bagi umat Islam, putusan tersebut dimulai sejak jatuhnya putusan pengadilan agama yang mempunyai kewenangan hukum tetap.
Selain itu masa Iddah juga terdapat di Al-quran yaitu pada surah surah Al Baqarah ayat 228,
Yang artinya," Para istri yang diceraikan( wajib) menahan diri mereka( menanti) tiga kali quru'( suci/ haid)."
Berapa lama masa iddah?
Dalam hukum islam masa iddah ini tergantung pada kondisi tertentu, pada umumnya apabila bercerai karena sang suami meninggal maka masa iddahnya empat bulan sepuluh hari, sedangkan cerai karena ditinggal suaminya maka masa iddahnya tiga bulan. Namun secara lebih rincinya dapat dilihat dari Pasal 153 ayat( 2) KHI.
1. Perkawinan putus karena kematian, walaupun qobla al dukhul, waktu tunggu ditetapkan 130 hari.
2. Perkawinan putus karena perceraian, waktu tunggu bagi yang masih haid ditetapkan 3 kali suci dengan sukurang- kurangnya 90 hari, dan bagi yang tidak haid ditetapkan 90 hari.