Dalam setiap sendi kehidupan masyarakat yang di dalamnya terjalin interaksi antara satu individu dengan yang lainnya, maka dapat memicu terjadinya konflik. Baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, utamanya pendidikan. Dalam lembaga pendidikan, terdiri beragam komponen yang saling memiliki ketergantungan sebagai bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Perbedaan yang nantinya timbul pada lembaga pendidikan inilah yang mengakibatkan munculnya konflik.
- Pengertian dan Konsep Konflik
Dari segi etimologi, konflik berasal dari bahasa latin, yakni "con" yang berarti bersama-sama, dan "fiegere" yang artinya tabrakan atau benturan. Secara terminologi, konflik dapat diartikan sebagai suatu keadaan interaktif yang diwujudkan dalam sikap pertentangan, ketidakcocokan, maupun perbedaan ragam entitas sosial, baik antar individu, kelompok, maupun antar organisasi. Dalam istilah Al-Quran, konflik merupakan sinonim dari kata "ikhtilaf" yang artinya bertentangan, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 176, yang artinya " Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang kebenaran (Al-Qur'an) itu benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)."
Dalam lembaga pendidikan, kehadiran konflik memang selalu menimbulkan ketegangan, tetapi justru inilah yang dibutuhkan organisasi untuk kemajuan dan juga perkembangan lembaga pendidikan kedepannya. Oleh karena itu, dalam hal tersebut, konflik menjelma sebagai suatu energi yang apabila dikelola dengan baik dan benar, maka akan mencapai suatu perubahan dan pergerakan. Sebaliknya, ketika digunakan secara salah, maka konflik akan menimbulkan penurunan kinerja seseorang jika konflik ini tidak dapat dikendalikan.
- Penyebab Kemunculan Konflik
Ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya suatu konflik, diantaranya :
a. Adanya perbedaan pendapat atau argumen. Seluruh pihak yang terlibat dalam konflik mengutarakan pendapatnya masing-masing, dan merasa benar atas apa yang mereka sampaikan.
b.Kesalahpahaman tindakan (missunderstanding). Ketika seseorang memiliki niat yang baik, tetapi dianggap merugikan pihak lainnya. Akibatnya muncul rasa tidak nyaman, kurang simpati, bahkan kebencian.
c. Salah satu atau masing-masing pihak merasa dirugikan. Kerugian yang dirasakan ini dapat berupa materi, moral, ataupun sosial.
d. Timbul perasaan yang terlalu sensitif, sehingga memandang orang yang bersikap wajar dianggap merugikan, sehingga menimbulkan konflik.
- Jenis-Jenis Konflik
-Konflik dalam individu (intrapersonal).
Yaitu konflik yang muncul ketika seseorang merasa bimbang atas pekerjaan mana yang harus ia kerjakan dahulu, disaat ia diminta berbagai pekerjaan yang saling bertentangan atau pekerjaan yang melebihi kemampuannya dalam satu waktu.
-Konflik antar anggota dalam organisasi atau lembaga yang sama (intragroup).