Lihat ke Halaman Asli

Rani Sabila

Penuang rasa

Lebih Pahit dari Secangkir Kopi Tanpa Gula

Diperbarui: 29 Oktober 2021   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kudapati  anggun parasmu. Menyayangi dengan penuh kasihmu. Ketulusan yang tak pernah membelenggu. Membuatmu berhasil menarik paksa hatiku.

Waktu kian berlalu. Tanpa sedikitpun ragu. Tanpa sedikitpun kelu. Engkau berhasil menetap di hatiku.

Lalu, kita semakin dekat. Hampir tiada jarak. Rapuh, kembali kau peluk erat. Hariku penuh semangat.

Di tengah perjalanan ketika hendak sampai pelaminan kau hadirkan kembali sang mantan. Kau sanjung, kau puja laiknya nirwana di hadapan. 

Di atas sadar, hatiku bercampur tak karuan bak telur dadar. Lalu, tercabik-cabik dan terbakar. Kisah cintaku perih, pedih, begitu pahit, bahkan lebih pahit dari kopi tanpa gula.

Lampung, 29 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline