Lihat ke Halaman Asli

Rani Sabila

Penuang rasa

Racun Candu

Diperbarui: 13 Agustus 2021   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Racun Candu

Oleh: Rani S.

Pada gigil aku bercerita lemahnya jiwa
Lunglai tak berdaya
Di bawah indurasmi yang tak lagi bernyawa
Gelap gulita tanpa cahaya

Sepoinya menusuk pori terdalam
Merajut gigil menusuk tulang-tulang
Menjalar liar mabuk kepayang
Seakan segala kembali terbayang, melayang-layang dalam ingatan

Sungguh, secangkir candu yang memabukkan
Hitam pekat sulit terpejam
Di keheningan malam hanya terdiam dan bungkam
Pening yang tak kunjung hilang

Lagi-lagi kopiku mencipta jera
Namun, selalu ingin kucoba
Sebab candu
Telah meracuni otakku

Lampung, 13 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline