Lihat ke Halaman Asli

Rani Sabila

Penuang rasa

Bait-bait Rasa

Diperbarui: 20 Desember 2020   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kutelusuri jalanan nan terjal dan bergelombang
Kunikmati dengan riang namun tetap terasa ada yang janggal
Kutelisik hingga sela-sela hatiku yang paling dalam
Di sana, ada seseorang yang sedang menghuni nan bersarang

Ku coba untuk mencari tahu namun tak kunjung temu
Alhasil sukmaku tetiba berbisik lirih di telingaku
Katanya, dia adalah seseorang yang selalu menungguku
Sejak saat itu, rasaku perlahan tumbuh meski hanya mampu membisu

Dia lah seorang manusia biasa dan sedang berada di ruang hampa
Sama halnya diriku yang mencinta namun terlupa
Kita, sama-sama terluka dan kini saling menyimpan rasa
Bahkan, mungkin diam-diam saling meminta dan berdoa

Dia adalah engkau, engkau yang perlahan menciptakan candu
Kerap kali membuatku rindu namun tak kunjung temu
Entah mengapa kini rasaku tertuju padamu
Hancur hatiku ketika melihat wanita lain bersamamu!

Lampung, 20 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline