Kutelusuri jalanan nan terjal dan bergelombang
Kunikmati dengan riang namun tetap terasa ada yang janggal
Kutelisik hingga sela-sela hatiku yang paling dalam
Di sana, ada seseorang yang sedang menghuni nan bersarang
Ku coba untuk mencari tahu namun tak kunjung temu
Alhasil sukmaku tetiba berbisik lirih di telingaku
Katanya, dia adalah seseorang yang selalu menungguku
Sejak saat itu, rasaku perlahan tumbuh meski hanya mampu membisu
Dia lah seorang manusia biasa dan sedang berada di ruang hampa
Sama halnya diriku yang mencinta namun terlupa
Kita, sama-sama terluka dan kini saling menyimpan rasa
Bahkan, mungkin diam-diam saling meminta dan berdoa
Dia adalah engkau, engkau yang perlahan menciptakan candu
Kerap kali membuatku rindu namun tak kunjung temu
Entah mengapa kini rasaku tertuju padamu
Hancur hatiku ketika melihat wanita lain bersamamu!
Lampung, 20 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H