Lihat ke Halaman Asli

Rani Sabila

Penuang rasa

Rumput Liar

Diperbarui: 3 Oktober 2020   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Akulah si rumput liar
Tumbuh indah di pekarangan
Kau babat penuh kekesalan
Sebab, aku hadir di kehidupan

Akulah si rumput liar
Kau cabut hingga akar
'Tak pernah membiarkanku mekar
Merekah nan kekar

Akulah si rumput liar
'Tak pernah kau semai
Tapi aku memancar
Di sudut pekarangan nan ramai

Akulah si rumput liar
'Tak pernah kau ingini
Malah justru kau benci
Segudang cakar; penuh caci

Apa aku salah?
Aku jua ingin hidup
Mengapa kau tebas?
Bak terkaan binatang buas

Lampung, 03 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline