Akulah si rumput liar
Tumbuh indah di pekarangan
Kau babat penuh kekesalan
Sebab, aku hadir di kehidupan
Akulah si rumput liar
Kau cabut hingga akar
'Tak pernah membiarkanku mekar
Merekah nan kekar
Akulah si rumput liar
'Tak pernah kau semai
Tapi aku memancar
Di sudut pekarangan nan ramai
Akulah si rumput liar
'Tak pernah kau ingini
Malah justru kau benci
Segudang cakar; penuh caci
Apa aku salah?
Aku jua ingin hidup
Mengapa kau tebas?
Bak terkaan binatang buas
Lampung, 03 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H