Lihat ke Halaman Asli

Rani Sabila

Penuang rasa

Sebungkus Permen Persahabatan dan Perjuangan

Diperbarui: 1 Oktober 2020   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu terus bergulir, sang mentari nampak begitu cerah. Menerangi bumi dengan gagahnya. Elok, jingga, nan bersahaja.

***

Menjelang siang. Seperti biasa, aku menjalani hari dengan tenang di tengah terik yang membara. Yah, karena aku mendapat kelas siang semester ini. Owh iyah, sebelumnya kita kenalan dulu ya. Namaku Bila, aku sedang menjalani study di IAIN Metro Lampung. Aku adalah seorang mahasiswi Pendidikan Agama Islam. Aku terkenal pendiam dan sulit berbaur, sehingga aku 'tak memiliki banyak teman. Sejak SD hingga sekarang, hanya beberapa saja yang mau berteman denganku, itu saja  yang memahami dan benar-benar mengenal karakterku. Tapi, percayalah aku orangnya asyik kok kalau sudah akrab. Aku mampu mendengar segala keluh kesah bahkan, terkadang banyak yang meminta solusi untuk menyelesaikan permasalahan. Hehe.. sangking seringnya jadi pendengar, sampai-sampai hanya kepada Tuhan suaraku terdengar. Sangking seringnya mencari solusi untuk orang lain, masalahku sendiri tak mampu kuselesaikan, nyampe pusing kadang. Wkwk..

Lanjut ya..
Kala itu aku bergegas menuju kampus, menyusuri jalan, kurang lebih selama 45 menit. Kebayang ga sih, dzuhur waktunya enak-enak tidur malah bergegas. Hehe.. ya mau gimana lagi, namanya juga berjuang.

Sesampainya di sana, aku memasuki kelas, teman-temanku tak banyak yang hadir, katanya dosennya terlambat hadir. Itulah perjuangan, udah bergegas, buru-buru nyampe kek pembalap Rosi di jalan, eh taunya dosennya terlambat hadir. Sekalinya masuk hanya sebentar.

Entah mengapa, aku orangnya gampang ngantuk. Paling ga bisa dengerin orang ngobrol atau ceramah.

"Tadi itu tugasnya suruh ngapa sih?" tanya salah satu teman.

"Ga tau, aku lo ngantuk banget," jawabku. Haha.. jangan ditiru ya, kadang bukannya aku ga urus, tapi ya gimana namanya juga ngantuk.

"Males lo aku tuh sebenernya   kalau online-online, buat jurnal segala, mending bikin makalah, presentasi kaya biasanya."

"Tapi, enak gini sih, jadi kita sedikit melek akan teknologi. Walau awalnya ga bisa tapi kan diajarin."

"Yaudah terus ini mau ke mana?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline