Lihat ke Halaman Asli

Rania Wahyono

Freelancer

Rahasia di Balik Kelezatan Alpukat Hass: Nutrisi, Manfaat dan Keunggulannya

Diperbarui: 15 Juli 2024   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Varietas Alpukat Hass yang telah matang. Foto: www.starkbros.com

Alpukat (persea americana) telah menjadi buah favorit di berbagai belahan dunia. Berasal dari daerah tropis Amerika Tengah dan Selatan, khususnya Meksiko dan Guatemala.

Alpukat Hass sebelum matang. Foto: safiorganics.co.ke

Buah alpukat menyebar dan beradaptasi di berbagai iklim termasuk di Indonesia. Salah satunya adalah alpukat Hass yang memiliki keunikan yang berbeda dari alpukat umumnya yaitu memiliki kulit buah yang teksturnya kasar berkerikil. 

Alpukat Hass merupakan salah satu varietas alpukat paling populer di dunia yang banyak diburu para pecinta buah termasuk di Indonesia. Dikenal dengan daging buahnya yang creamy, rasanya gurih dan lebih berminyak karena kandungan gizi serta minyak nabati yang tinggi. Tak heran jenis alpukat ini menjadi pilihan utama pada campuran bahan olahan menu masakan para chef kelas dunia.

Mungkin jenis alpukat Hass terdengar asing dan belum begitu dikenal oleh masyarakat luas dibandingkan alpukat Mentega atau alpukat Kendil. Jenis alpukat Hass termasuk jenis buah premium yang harganya masih tergolong mahal oleh karena itu jarang dijumpai di pasar atau supermarket. 

Alpukat Hass mulai dikenal di Indonesia beberapa dekade terakhir. Varietas ini telah berhasil dibudidayakan dan berkembang dengan baik di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara

Asal Usul Alpukat Hass

Alpukat Hass pertama kali ditemukan pada awal tahun 1920-an di La Habra Heights, California oleh seorang tukang pos bernama Rudolph Hass. Awalnya dia menanam pohon alpukat dari beberapa bibit biji alpukat yang didapatkan dari A.R. Rideout.

Dari beberapa bibit alpukat yang ditanam ada satu pohon alpukat yang tumbuh besar dan bagus. Rudolph ingin mengembangkan pohon tersebut melalui pencangkokan silang dengan jenis alpukat Fuerte yang pernah dia tanam sebelumnya.

Namun dua kali usahanya gagal tidak membuahkan hasil. Rudolph memutuskan untuk menebang pohon alpukat tersebut. Namun niat itu diurungkan atas saran dari teman-temannya agar menunggu sampai pohon alpukat tersebut berbuah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline