Lihat ke Halaman Asli

Rania Wahyono

Freelancer

Mengatasi Insecure karena Standart Kecantikan yang Tidak Realistis

Diperbarui: 12 Juli 2024   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pasien yang melakukan operasi plastik mata untuk memenuhi standart kecantikan. Foto: pexels.com/ cottonbro studio

Media sosial, iklan, dan budaya populer memainkan peran besar dalam menyebarkan tren kecantikan yang kemudian menjadi standart kecantikan bagi wanita. Namun sering kali menampilkan gambaran yang sangat terbatas tentang apa yang dianggap "cantik."

Budaya populer seperti K-Pop dan K-Drama yang telah menjadi fenomena global, termasuk di Indonesia. Idola K-Pop dan artis Korea sering menampilkan standar kecantikan tertentu, seperti kulit putih, tubuh kurus, rambut panjang lurus dan bentuk wajah berbentuk V. 

Karakter mereka dalam film dan acara TV sering kali mencerminkan standar kecantikan tertentu yang mempengaruhi persepsi masyarakat tentang apa yang dianggap menarik.

Berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube  penuh dengan konten para beauty vlogger tentang tips kecantikan dan pengalaman mereka yang telah sukses mendapatkan wajah putih glowing berkat rutin memakai skincare tertentu.

Para selebriti juga tidak tinggal diam. Mereka sekarang sudah terang-terangan pergi ke Korea untuk melakukan operasi plastik. Hidung dibuat mancung, dagu runcing, pipi yang tadinya cubby dibuat tirus dan sebagainya. Lalu ketika pulang ke Indonesia, mempostingnya di sosial media dan mengajak para followers-nya untuk melakukan operasi plastik yang sama.

Yang tidak mampu oplas menjadi sangat terobsesi dengan kecantikan. Bahkan saking terobsesinya, mereka merasa baik-baik saja dan tidak masalah dengan pengeluaran untuk perawatan wajah sampai jutaan setiap bulannya. Bagaimana dengan kalangan elite, para artis atau pejabat? Ada yang bilang serum wajahnya saja bisa sampai puluhan juta.

Mengapa beberapa orang sampai sebegitunya dengan kecantikan hingga rela mengeluarkan duit sebanyak itu. Di satu sisi banyak yang akhirnya merasa tertekan dan insecure demi memenuhi standart kecantikan yang tidak realistis. Padahal cantik nggak cuma tinggi, putih dan rambut panjang.

Beberapa Faktor Penyebab

Selain dari media sosial dan budaya populer yang memainkan peran besar. Ada beberapa hal yang membuat seseorang menjadi sangat terobsesi dengan standart kecantikan seperti berikut ini.

1. Trend yang Dibentuk oleh Industri Kecantikan

Industri kecantikan merupakan salah satu sektor yang paling menguntungkan di dunia, dengan nilai miliaran dolar. Salah satu cara utama mereka mempertahankan dan meningkatkan keuntungan adalah dengan menciptakan dan mempromosikan trend dan standar kecantikan tertentu.

Sekitar pertengahan tahun 2010-an, industri kecantikan Korea atau K-Beauty mempopulerkan penggunaan toner, sheet mask dan serum wajah dalam rutinitas perawatan kulit sehari-hari. Produk serum dengan bahan aktif seperti hyaluronic acid, vitamin C, retinol dan niacinamide kemudian menjadi sangat populer hingga sekarang. Industri kosmetik lokal berlomba-lomba memproduksi dan mempromosikan produk sejenis dengan harga yang lebih terjangkau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline