Satu permasalah saat ini yang benar-benar kronis dan dampaknya sudah sangat destruktif, apa lagi kalau bukan judi online. Dampaknya kepada masyarakat juga lebih gila bukan hanya kehilangan harta benda banyak yang harus kehilangan nyawa gara-gara judi online.
Menariknya industri judi online itu bisnis yang besar banget di Indonesia. Ilegal tapi transaksinya menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tercatat mencapai lebih dari Rp 600 triliun pada tahun 2024.
Begitu sangat krusialnya hingga Presiden Jokowi bikin rapat tertutup membahas darurat judi online sampai memutuskan membentuk Satuan Tugas(Satgas) Pemberantasan Judi Online yang sudah mewabah ke seluruh lapisan masyarakat.
Upaya pemblokiran judi online juga telah dilakukan Kominfo sejak beberapa tahun lalu dan terus berlangsung hingga sekarang termasuk saat ini yang bikin heboh adalah wacana untuk memblokir media sosial X yang disinyalir banyak situs judi online dan konten "dewasa".
Namun ibarat kata pepatah mati satu tumbuh seribu, kemunculannya situs judi online juga semakin bertambah cepat dan penggunanya semakin banyak dan mirisnya penggunanya mayoritas masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Mengapa dan apa penyebabnya penjudi sulit sekali berhenti dari judi online dan sekalinya masuk ke dalam pusaraan judi online banyak yang kemudian tidak bisa keluar lagi.
Mengapa Sulit Lepas dari Judi Online
Iklan judi online sangat menarik dan agresif belum lagi para artis dan influencer yang ikut mempromosikan dengan berkedok game. Banyaknya promosi yang menjanjikan bonus besar, kemenangan yang mudah dan cerita sukses palsu yang sering kali menggoda untuk mencoba peruntungan dari judi.
Konten-konten di sosial media seperti "Bagaimana mencapai 100 juta atau 1 miliar pertama di usia kurang dari 30 tahun." dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang merangsang anak muda dan orang-orang yang ingin kaya instan. Jadilah mereka berjudi dan parahnya menjadikan judi sebagai sumber penghasilan dan mengubah nasib.